Lihat ke Halaman Asli

putri palwabegelawa

Hubungan Internasional A 2019 Bukit Palembang

Liberalisme

Diperbarui: 12 Maret 2020   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Liberialisme adalah paham yang menjunjung tinggi kebebasan dan hak individu yang sama dalam berbagai aspek kehidupan, baik didalam ekonomi, politik, sosial, agama, dan hal lainnya yang menyangkut harkat hidup orang banyak. 

Liberialisme dalam Hubungan Internasional (HI), liberialisme adalah salah satu teori untuk memahami suatu permasalahan mengenai realitas interaksi atar negara. Pada kelahirannya pasca Perang Dunia I, HI pada dasarnya mengacu pada satu-satunya teori yang muncul pada saat itu, yaitu teori liberialisme ini.

Paham liberialisme ini dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik dalam negara demokrasi. Hal ini berkaitan erat karena sama-sama menganut unsur kebebasan didalamnya. Namun kebebasan tidak selalu mutlak dianggap benar, tetapi kebasan yang dimaksud memiliki batasan-batasan dan dipertanggung jawabkan untuk mempertahankan keteraturan ideologi ini. 

Liberal selalu optimis dan positif terhadap negara lain,memiliki keyakinan besar terhadap akal pikiran dan rasionalis, sehingga dapat dipakai dalam mengatasi masalah Internasional ataupun Hubungan Internasional lainnya. Berbeda terbalik dengan realis yang berpandangan bahwa negara, liberal tidak terpusat pada negaranya saja.

Dapat terciptanya Organisasi di dunia karena adanya paham liberialis yang menganggap bahwa aktor utama tidak hanya negara tetapi Organisasi Internasional juga memiliki peran yang penting, seperti ICRC, NATO, INGO, IGO,TNCs, MNS, dan Individu pun memiliki peran yang penting. 

Salah satu Organisasi yang sangat berperan penting di dunia adalah PBB, PBB sangat berperan penting karena dapat mencegah terjadinya peperangan antar negara. Organisasi Internasional tersebut di bentuk secara bersama, dibentuk secara kerjasama yang kooperatif untuk mencapai kepentingan bersama. 

Seperti LBB pasca Perang Dunia I sebagai manifestasi dari pemikiran kaum liberal dari tokohnya yaitu Woodrow Wilson. Tujuan diciptakan LBB untuk keamanan bersama dan mencegah negara agressor yang memanfaatkan negara kecildan lemah untuk mencapai kepentingan nasionalnya (Steans & Pettiford, 2009:4). 

Liberialisme juga berpendapat bahwa perang bisa diselesaikan jika adanya hubungan kerjasama antar negara, hubungan kerjasama anatar negara juga dapat menvegah terjadinya perang karena saling berkepentingan satu sama lain.

Di Indonesia pun menganut paham Liberialisme, dalam contoh kehidupan sehari-hari di Indonesia mempunyai hak untuk kebebasan memeluk agama, dan banyak suku, ras yang berbeda-beda. 

Di Indonesia juga memiliki Hubungan Internasional dan kerja sama anatara negara lain yang saling mengntungkan, salah satu contohnya adalah Asian Pasific Ekonomi (APEC) sebagai sumber untuk meningkatkan potensi ekonomi perdagangan serta investasi Indonesia. 

Manfaat yang diperoleh dari adanya organisasi adalah meningkatkan arus barang dan jasa, serta pertumbuhan ekonomi negara-negara yang tergabung sebagai anggota. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline