Lihat ke Halaman Asli

Putri NurPratiwi

Mahasiswa KPI UIN Bandung

Mencegah Radikal dengan Ilmu yang Baik dan Benar

Diperbarui: 3 Desember 2019   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita sudah sering melihat atau mendengar peristiwa radikal, dimana radikalisme merupakan musuh besar bagi setiap Negara di Dunia begitu juga di Indonesia. 

Bagaimana tidak, karena  radikalisme sangat merugikan dan mengganggu kedamaian bangsa. Radikalisme  adalah suatu tindakan seseorang atau kelompok tertentu yang menggunakan cara-cara kekerasan dalam menjalankan misi yang diinginkan.

Akhir-akhir ini gerakan radikalisme berkembang pesat di Indonesia, setiap tahun pelaku radikal semakin bertambah. Dan kebanyakan pelaku radikal dari kalangan rakyat yang menengah kebawah.

Mereka bertindak menyeleweng dari nilai-nilai ideologi bangsa Indonesia yaitu pancasila, banyak esensi dari pancasila yang tidak dipahami dan diterapkan oleh para pelaku radikal, mereka terlalu mengedepankan emosi pribadi dengan iming-iming syahid. Asumsi-asumsi yang mereka pelajari merupakan asumsi yang salah, yang isinya tidak bisa diterima secara relevan di zaman yang sekarang ini. Sehingga mereka menggebu dalam menjalankan misinya dan menolak toleransi dalam beragama.

Gerakan-gerakan radikal sudah menyelusup di kalangan pelajar, khususnya di kampus-kampus ternama, banyak kelompok-kelompok radikal yang menjalankan misinya untuk mengajak personil kedalam gerakannya.

Salah satu cara untuk mencegah radikalisme adalah dengan mengenalkan ilmu yang baik dan benar, yang ditekankan kepada semua kalangan, terutama anak muda yang sedang mencari jati diri. Terlebih banyak dampak negatif akibat proses globalisasi yang semakin maju, maju disini bukan berarti dalam semua aspek akan tetapi banyak juga aspek-aspek yang semakin merosot, sepertihalnya pergaulan dan ahlak.

Dalam hal ini memperkenalkan ilmu pengetahuan bukan hanya yang berkaitan dengan ilmu umum, akan tetapi juga ilmu agama. Karena ilmu umum apabila tidak diimbangi dengan ilmu agama maka tidak akan sempurna dalam menjalankan hidup. Sehingga dengan demikian akan bisa menciptakan pemikiran yang seimbang dan relevan dalam kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline