Lihat ke Halaman Asli

Satu Langkah Menjaga Bumi

Diperbarui: 22 Februari 2022   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   

(Eco enzyme-Foto/blog.sayurbox.com)

   Sekitar bulan okteber 2021 saat itu pembelajaran daring dikarenakan adanya virus Covid 19. Pada saat pembelajaran PKN, di akhir pembelajaran ibu Dian guru PKN kami memberikan tugas eco enzym. Pada saat itu juga saya bertanya-tanya apa hubungannya dengan tugas PKN? Saya juga masih asing dengan ekoenzim, karena rasa penasaran saya mencaritahu tentang apa itu ekoenzim? Bagaimana cara membuatnya? Dan apa manfaat ekoenzim?

   Eco enzym adalah larutan zat organik yang dihasilkan dari fermentasi kulit buah atau sayuran, gula dan air.  Eco enzym pertama kali dikenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong, beliau merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand yang bekerjasama dengan petani di Thailand bahkan petani di Eropa dan dapat menghasilkan produk yang bermutu untuk menjaga kelestarian lingkungan. Atas kerja kerasnya dalam membuat inovasi ini, beliau mendapatkan penghargaan oleh FAO Regiaonal Thailand pada tahun 2003.

    Cara membuat ekoenzim terbilang cukup mudah, alat dan bahan yang diperlukan antara lain:
1. Air
2. Kulit buah atau sayur
3. Gula (gula merah, gula coklat atau gula tebu)
4. Botol bekas
5. Timbangan

Cara membuat
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Siapkan botol bekas. Catatan wadah yang digunakan harus elastis, karena nanti selama fermentasi berlangsung akan menghasilkan gas  sehingga membutuhkan wadah yang elastis.
3. Bahan yang digunakan perbandingannya 3:1:10 yang mana 3 untuk kulit buah, 1 untuk gula dan 10 untuk air. Timbang kulit buah seberat 300 gram.
4. Masukan air 1000 ml, diikuti 100 gram gula dan terakhir masukan 300 gram kulit buah atau sayuran.
5. Sisakan tempat untuk proses fermentasi, jangan isi botol sampai penuh
6. Kocok hingga semua bahan tercampur sempurna
7. Simpan ditempat yang tidak terkena matahari.
8. Biarkan selama 3 bulan, buka setiap 2 minggu pertama, setelah itu buka setiap 2-3 kali sehari, lalu seminggu sekali. Agar gas yang ada didalamnya keluar.
9. Bila ada lapisan putih di permukaan larutan aduk rata lalu tutup kembali.
10. Sesudah 3 bulan saring eco enzym menggunakan kain atau saringan.

   Hasilnya, warna air dan aroma akan sesuai dengan buah atau sayuran yang digunakan. Bila menggunakan buah jeruk akan menghasilkan warna kuning cerah dan beraroma jeruk.
   
Manfaat ekoenzim
Selama proses fermentasi, akan berlangsung proses reaksi:
CO2 + N2O + O2 → O3 + NO3 + CO3
Bila fermentasi ekoenzim berjalan dengan sempurna ekoenzim dapat digunakan untuk:
1. Mencuci baju 150-300 ml ekoenzim bisa juga ditambahkan dengan baking soda
2. Mencuci piring 100 ml EE + 1000 ml air
3. Membersihkan toilet 250 ml EE bisa ditambahkan dengan baking soda
4. Membersihkan lantai 100 ml EE + 1000 ml air
5. Pupuk tanaman. Campurkan 30 ml ekoenzim dan 2 liter air. Jangan tuang semua ekoenzim ke tanah karena akan membuat tanah asam dan akan 'membakar' tanaman
6. Pengusir hama. Campurkan 15 ml ekoenzim dan 500 ml air kedalam botol semprot.

   Dampak ekoenzim bagi lingkungan sekitar dapat mengurangi pencemaran air karena penggunaan detergen, dapat mengurangi jumlah sampah organik, dapat mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh bau sampah dan masih banyan lagi dampak ekoenzim bagi lingkungan

   Jadi, sebenarnya banyak sekali manfaat ekoenzim dan cara pembuatannya pun terbilang cukup mudah. Pembuatan ekoenzim juga tidak memerlukan lahan yang luas untuk proses fermentasi tidak seperti kompos. Kita bisa memanfaatkan sampah organik yang ada menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan kita. Disini penulis juga mengajak anda sekalian untuk ikut mencoba membuat ekoenzim agar dapat membuktikan dan merasakan manfaat dari ekoenzim.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline