Lihat ke Halaman Asli

Sepenggal Kisah Wanita Kuat

Diperbarui: 24 April 2022   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Hidup ini penuh dengan lika liku kehidupan di dalam nya. Tak ada satu pun manusia yang memiliki jalan kehidupan yang mulus bagai melewati jalan aspal yang baru saja matang. Lika liku kehidupan memberikan kita sebagai manusia sekaligus hamba Allah swt pelajaran penting bahwa kita harus selalu bersyukur dengan segala nikmat yang diberikan oleh allah swt, baik itu nikmat kebahagiaan maupun nikmat yang diberikan allah berupa musibah atau kesusahan. 

Dari nikmat susah tersebut lah dapat memberikan kita pelajaran atau hikmah yang dapat kita petik untuk kehidupan yang lebih baik kedepannya. Bagaimana agar menjadi hamba allah yang pandai mensyukuri nikmat yang di berikannya. Allah swt tidak akan menguji hamba nya di luar batas kemampuan nya. Ujian tiap manusia berbeda beda yang sudah diatur oleh allah sesuai dengan porsi dan kadar nya masing masing.

Disini saya akan membagikan sepenggal kisah dari seorang wanita yang sudah cukup umur, beliau bernama Ibu Saerah. Usia beliau kurang lebih 70 tahun, bertempat tinggal di Lingkungan Karangsokong, Subagan, Karangasem Bali. Tak seperti keluarga lain pada umumnya, ia merupakan seorang janda, suami nya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.

Saat ini ia tinggal dan hidup seorang diri,  padahal ia memiliki 3 buah hati kandung yang sangat ia sayangi, terdiri dari 1 anak laki laki dan 2 anak perempuan. Ia juga memiliki beberapa anak tiri. Namun, mengapa ia bisa hidup dan tinggal seorang diri saja ? yuk simak kisahnya

Dahulu ketika anak laki laki nya baru menikah, ia hidup bersama dengan anak dan menantu nya pada satu rumah yang sama. Namun, waktu demi waktu berjalan entah apa yang menyebabkan dan entah darimana pikiran seorang menantu nya memiliki pikiran untuk membagi satu rumah tersebut menjadi dua, agar ia bisa lepas dari ibu mertua nya tersebut. 

Hal tersebut akhirnya benar dilakukannya, ia memisahkan diri dan suami nya dari sang ibu mertua dengan perbatasan tembok diantara keduanya. Halitu disetujui oleh suami nya lantaran mengikuti permintaan sang istri. Sebut saja 'suami takut istri'.

Hari demi hari silih berganti, dan roda pun selalu berputar. Pada suatu Ketika anak laki laki nya dan sang istri pindah dari rumah tersebut dan tinggal di suatu rumah yang dibeli nya. Namun, rumah tersebut masih dalam satu desa dengan Ibu Saerah. 

Alhamdulillah, anak nya mengalir dengan deras rezeki nya dan berhasil menjadi agen gas yang laris manis pembeli nya. Namun dengan dating nya rezeki tersebut membuat silturrahmi nya dengan sang ibu menjadi retak dan semakin renggang. Dan akhir nya Ibu Saerah tinggal seorang diri dirumah lama nya.

Tak hanya itu, seperti yang saya katakana tadi bahwa ia memiliki beberapa ank tiri yang semuanya sudah berkeluarga. Namun, tak cukup anak kandung nya saja yang mengasingkan beliau, anak tiri dan para menantu nya pun mengasingkan nya, sehingga ia benar benar merasa sendiri. 

Sebenarnya silaturrahmi beliau dengan anak anak nya masih baik baik saja, namun para menantu nya yang membuat anak anak nya menjadi renggang dengan ibu nya, entah masalah apa dan apa penyebab nya. Inti nya dalam cerita ini bisa disebut 'suami takut istri'. Tak terbayangkan bagaimana berada di posisi nya, terasingkan dari keluarga terutama anak anak nya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline