Sumedang (06 April 2023) -- Desa Mekarmulya menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio pada pukul 08.00 WIB, acara tersebut diadakan di Balai Desa Mekarmulya.
Kegiatan PIN Polio dimulai dengan pendataan anak, pemberian imunisasi, dan terdapat jeda waktu untuk mendeteksi dini efek samping setelah imunisasi dilakukan.
Kelompok 17 P2MB UPI Kampus Sumedang sendiri menyediakan photo booth bagi orang tua yang akan mengabadikan momen dari kegiatan PIN Polio.
Kegiatan PIN Polio ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penyebaran Polio di Desa Mekarmulya. Selain itu, kegiatan ini dapat melindungi anak-anak dari transmisi virus polio.
Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya para orang tua akan pentingnya imunisasi untuk memastikan anak-anak terlindungi dari ancaman penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Manfaat diadakannya kegiatan PIN Polio di desa Mekarmulya yaitu untuk melindungi tubuh dari serangan virus dengan cara pemberian vaksin.
Tidak hanya itu, pemberian vaksin ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh balita terhadap virus polio sehingga terhindar dari kelumpuhan permanen. Imunisasi polio ini dilakukan secara terjadwal dengan tujuan agar pemberian vaksin dapat berfungsi secara efektif dan maksimal tanpa melewatkan satu dosis pun.
Meskipun banyak manfaatnya, terdapat beberapa kondisi yang membuat anak perlu menunda bahkan tidak mendapatkan vaksin polio. Diantaranya:
- Anak menderita sakit ringan (tidak enak badan)
- Imunisasi tidak bisa anak terima apabila sedang menderita sakit ringan seperti demam, batuk, dan pilek. Kemudian dokter pula akan menyarankan menunda vaksin dan meminta untuk datang kembali dalam keadaan sehat. Berbeda dengan IDAI, IDAI menyarankan anak yang sedang batuk pilek tanpa disertai demam tetap bisa mendapatkan imunisasi polio berjenis oral (OPV).
- Anak memiliki alergi yang mematikan
Jika anak memiliki riwayat alergi yang sangat parah sampai mengancam nyawa karena ingredients dalam vaksin, baiknya tidak mendapatkan imunisasi polio. Alergi yang mematikan ini seperti kesulitan bernapas, detak jatung cepat, kelelahan parah dan napas berbunyi (mengi). Alangkah lebih baiknya konsultasikan dengan dokter apabila anak memiliki alergi yang sangat berbahaya terhadap jenis obat tertentu.
Oleh Dea Ifadah, Vina Nova Permata, Resti Nurfadila, Dr. Cucun Sunaengsih, S.Pd., M.Pd.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H