Lihat ke Halaman Asli

Putri Ninda Novianti

create your own happiness🕊️

Aura Maghrib, Refleksi Kecantikan Alam atau Cermin Diskriminasi?

Diperbarui: 11 Juli 2024   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kamu pasti sering dengar istilah "aura maghrib" kan? Biasanya, ini jadi julukan buat orang yang punya kulit gelap atau tan skin. 

Nah, sebenarnya apa sih makna di balik istilah ini? Kenapa kok bisa booming dan sering dipakai? Yuk, kita bahas lebih lanjut dengan gaya santai tapi tetap berisi.

Apa Itu Aura Maghrib?

"Aura maghrib" tuh sebenarnya mengacu pada warna langit waktu maghrib, yang punya nuansa gelap kemerahan. Nah, istilah ini kemudian dipakai buat ngegambarin orang dengan kulit gelap atau tan skin. 

Jadi, kalau ada yang bilang "aura maghrib", dia lagi nyindir atau malah muji kulit gelap, tergantung konteks dan cara ngomongnya.

Kenapa Bisa Populer?

Istilah ini mulai ramai di media sosial, terutama di kalangan anak muda. Banyak yang pakai buat bercandaan atau ngasih julukan ke teman-temannya. 

Tapi, popularitasnya juga karena banyak influencer dan seleb yang punya kulit tan dan bangga dengan itu. Mereka ngerasa, kulit gelap tuh eksotis dan unik, nggak kalah keren dari kulit putih.

Refleksi Kecantikan Alam

Kulit gelap sebenarnya adalah refleksi dari kecantikan alam. Bayangin aja, warna kulit tan tuh kayak warna sunset yang memukau. Banyak orang yang sengaja tanning biar dapat warna kulit eksotis ini. 

Di luar negeri, terutama di barat, kulit tan malah dianggap seksi dan sehat. Mereka ngerasa, kulit gelap itu tanda kamu banyak menghabiskan waktu di luar rumah, aktif, dan punya gaya hidup sehat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline