Lihat ke Halaman Asli

Aksara Menuju Bahagia

Diperbarui: 3 Maret 2018   11:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karya @senjahatimu (Instagram)

Dalam aksara hatiku tertumpah, tertarik tarik rintih, memekakan perasaan

protes karena rampasan hak hak perempuan berderap lewat

menerpa kasus ketidakadilan. Kilas kilas duka kembali,

mengenai paksa, memar, dan perkosa membekas sanubari.

Oh sungguh -- tanpa sarang duka tiada pernah menetas bahagia.

Tiada kau rasa bahagia tanpa pernah mengenal duka sebelumnya. Dentuman sakit hati,

di iringi ketukan bahagia di ujung lain lorong semesta yang tak akan kau kira.

Bahagia itu datang terkikik renyah di lekuklekuk syukur, sesederhana,

bias hujan yang tak terlihat dikala jatuh. Memupuk bekal, menuju bahagia,

tak cukup hanya dengan menyandera duka, syarat ampuh yang terpenting musti bersyukur

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline