Lihat ke Halaman Asli

My Guardian Angel

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku sangat percaya dengan apa yang namanya cinta pada pandangan pertama. Bahkan aku, seorang bintang sekalipun, space big star, yang sangat digilai para wanita dari segala kalangan usia. Aku mengalami cinta pada pandangan pertamaku, dia merupakan cinta sejati yang sudah bisa ku ketahui sejak pertama kali bertemu dengannya, hanya sekali! Hebat! Beberapa bulan setelah aku menyelesaikan wamil (wajib militer)aku sempat gugup sekali untuk tampil kembali di panggung bersama teman-teman di grup. Hari itu aku ingat sekali, ketika aku pertama kali bertemu dengannya, ya saat itu konser tunggal kami yang di selenggarakan di London, dan hari itu untuk pertama kalinya aku kembali tampil di panggung setelah 2 tahun tidak merasakan gemerlapnya panggung Super Show. 'Aku pasti bisa, ELF tentu saja telah menunggu' tukas ku dalam hati sebelum melewati tirai yang terhubung langsung dengan panggung utama. Aku mengatur nafas terlebih dahulu sebelum menyibakan tirai. Tegang, itu yang kurasakan untuk comeback setelah wamil. Perasaan yang kurasakan sekarang mirip saat pertama kali debut di panggung acara musik tv. Semua serba aneh, senang, gugup serta takut penampilan tidak memuaskan bercampur jadi satu. Heechul mematung dengan bibir terkatup dengan ujung yang berkedut, wajahnya sedikit pucat. Donghae yang menyadari hal itu langsung menyergapnya sambil cengar-cengir. 'Hyung, tegang ya?' 'Ah enggak' balasku meyakinkan donghae sambil menampakan seringai-an khas Kim Heechul. 'Ayo lah kalau begitu, para ELF cantik sudah menunggu' goda donghae padaku. Terdengar gemuruh teriakan dari para ELF di arena konser 'Super Junior' 'Super Junior' 'Super Junior' 'Oppa..Oppa..Super Junior'. ELF dengan semangat memanggil tidak sabaran meminta kami segera menampakan diri di panggung. Saat kordinator konser memberi tanda bahwa kami harus memasuki arena konser sekarang, dan sesaaat kemudian kami mulai bernyanyi dan juga menari, ciri khas dari sebuah boyband, dimana para anggotanya tidak saja membawakan sebuah lagu namun juga menari dengan amat keren, yang bahkan membuat para penonton yang sebagian besar adalah para remaja wanita berteriak histeris. Ketika kami berjalan menuju tepi depan panggung dan mulai menyebar kesegala arah untuk menyapa para penonton dan tentu saja para penggemar grup kami. Dan pada saat itulah aku melihatnya, dia, gadis itu, cinta pada pandangan pertamaku yang tidak lain adalah fansku sendiri. Mungkin kalian sekaranga akan membayangkan bahwa dia pasti salah satu penonton yang menawan, namun bukan. Dia seorang gadis biasa dengan senyum yang wajar. Saat berjalan kearah tepi paling kanan dari posisi panggung, melihat kami, para idola, yang menyeruak mendekati tepi panggung tentu saja dengan segera para fans berteriak sekencang-kencangnya untuk memanggil kami. Mereka memanggil nama idolanya masing-masing, dan pada saat itu aku mendengar suara yang begitu amat jelas ditelingaku, ‘OPPA!’ pekik suara itu dari arah barisan penonton yang telah beberapa langkah kulewati, suara itu terdengar jernih dan sangat kencang. “Oppa,” hanya satu kata itu, tidak ada kepastian ditunjukan untuk siapa kata-kata “oppa” tersebut, karena hal itu bisa berarti aku atau temanku yang lainnya di grup kami. Tetapi ada sebuah rasa dihatiku yang menggelitik seluruh tubuhku ketika aku mendengarnya, yang mengakibatkan aku merasa tersentak, dan ini belum pernah kurasakan dikonser-konser sebelumnya, ketika para fans meneriakiku biasanya aku hanya menoleh sesaat sambil terenyum dan melambai pada mereka kemudian berlalu. Namun tidak halnya kali ini, aku tersentak dan mengehentikan langkahku dengan segera. Lalu akupun menoleh ke sumber suara tersebut, dia adalah gadis korea yang tinggal di london. Saat itulah kedua mata kami bertemu. Aku melihatnya, sepasang mata bulat yang indah sedang menatap kearah... aku? Teman-teman segrupku yang berjalan bersamaan denganku, salah satunya Donghae, refleks menyadari tingkahku yang berhenti berjalan lalu menoleh ke arah penonton. “Hyung kenapa berhenti?” tanya Donghae tepat setelah aku menatap gadis itu. Namun aku tidak menggubrisnya, aku malah semakin berjalan berbalik arah meninggalkan rombongan grupku. Aku mendekat kearahnya, gadis-gadis yang disekeliling cinta pandangan pertamaku sekejap menjadi histeris ‘Kyaaaa....!! oppa... oppaa.. oppaa.. Karena aku mendekat kearah tepi panggung, bahkan aku berdiri sangat dekat dengan penonton sehingga ada beberapa dari mereka yang menyentuh diriku. Tetapi aku berusaha menjaga jarak seaman mungkin agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan dan para security pun langsung membuat jarak diantara aku dan fans-fansku. Tepat ketika itu pula gadisku berkata dengan nada hampir seperti teriak, “Heechul oppa” ia menatapku tak berkedip, dia terlihat biasa-biasa saja. Warna kulitnya tidak begitu putih, rambutnya berwarana tembaga yang merupakan hasil dari pewarnaan buatan dengan bola mata hitam pekat. Ia mengenakan T-shirt biru serta jeans kumal dan sneakers yang usang. Ditangan sebelah kanannya ia menjinjing sebuah lightstick berwarana khas grupku, biru saphire. “Hello..” sapaku kepadanya dengan kaku, namun para gadis yang lain menjadi mendadak lebih histeris “OPPA SARANGHAE, OPPA MARRY ME PLEASE!!” setelah aku mengeluarkan kata-kata yang hanya berupa kata sapaan. “Hello!” Dengan segera aku memberitahu security agar membawa gadis itu keatas panggung untuk berbicara denganku, dan dengan segera melaksanakan keinginanku, kini aku sudah berhadap-hadapan dengan gadis itu. Saat ia berdiri disampingku aku dapat mendengar dengan jelas suara nafasnya begitu memburu dan saat aku mengamatinya lebih lanjut, aku menyadari bahwa tulisan yang tertera di T-shirt gadis itu bertuliskan, ‘Donghae is MINE!’ dicetak dengan huruf balok besar berwarna pink metalik dan hampir memenuhi semua bagian depan dari t-shirt, kemudian tepat pada saat itu dari arah belakang Donghae menyergapku, “Hyung, kau sedang apa? melakukan fan service ya?” godanya sambil melambai ke arah para fans. Lalu melihat kearah aku dan gadis tersebut. Sontak aku sedikit kecewa melihat tulisan yang ada pada t-shirtnya, hal itu menandakan bahwa dia adalah fans Donghae. “Waw, hallo cantik” sapa donghae pada gadis itu seraya sambil melakukan fan service, lalu gadis itu semakin salah tingkah ketika donghae memeluknya. Donghae memiliki penilaian tinggi terhadap seorang yeoja. Dan kali ini aku jamin Donghae berkata jujur menganggap gadis itu cantik. Karena dia menyeringai genit pada gadis itu, secara alami, tidak di buat-buat atau sekedar fan service. Aku bisa langsung tahu kalau gadis itu juga tipikal gadis kesukaannya, bermata bulat tegas. Yah walaupun tentu saja, Donghae hanya berkencan dengan artis wanita semenjak debut sebagai idol. "Siapa namamu?" Tanya Donghae sambil mengngerlingkan mata. "Ju...j... Jung Suw...won, Jung Suwon" balas gadis itu gugup sambil menatap langsung kearah donghae dengan wajah memerah. Ini merupakan kejutan bagi gadis itu karena di tanya nama oleh salah satu member Suju seperti mimpi yang jadi nyata! Dari gelagat gadis itu aku yakin sekali gadis itu akan segera meleleh karena berdekatan dengan Donghae, seolah-olah Donghae benar-benar matahari bagi dirinya. "Ah Suwon, nama yeoja favoritku! Nama yang cantik sama seperti orangnya" balas Donghae, ia tidak menggunakan microphone saat berbicara dengan Suwon. Dari sorot mata Donghae aku tahu bahwa ia tulus mengatakan hal itu. Suwon sudah tidak sanggup mengucapkan sepatah katapun setelah Donghae menggoda dirinya, wajahnya sekarang benar-benar merah padam. Para ELF yang berada di bawah panggung sontak menjadi semakin histeris melihat ada 'lucky fan' yang diajak keatas panggung lalu ngobrol dengan Donghae. Aku pun serasa menjadi orang asing diantara mereka berdua. Niatku yang semula ngobrol dengan Suwon kini diambil alih oleh Donghae. Aku segera mengambil langkah untuk membalik badan, meninggalkan Donghae dan Suwon berdua, dan tepat pada saat itu, Donghae langsung menahanku. Dia meraih kedua tanganku sambil berkata, "Hyung". Spontan tentu saja aku tidak jadi berbalik dan menoleh kearahnya. "Sini aku fotoin Hyung sama Suwon" pinta donghae sangat bersemangat sambil merogoh kantongku untuk mengambil kamera digital. Aku memang selalu mengabadikan foto-foto fansku setiap Super Show, jadi aku selalu sedia kamera digital kecil saat di panggung. Tanpa basa-basi sedikitpun dia langsung menyuruh Suwon untuk lebih merapat padaku dan hal itu membuat jantungku berdebar, dengan posisi Suwon yang sedekat ini, aku harap ia tidak mendengar degupan jantungku. Disampingku Suwon nampak lebih kacau, aku bisa merasakan nafasnya yang memburu tidak karuan. "Tenanglah, aku tidak akan menggigit" candaku untuk mencairkan suasana tegang yang Suwon rasakan. Dia langsung tertawa kecil menanggapi candaanku, kini dia bernafas lebih tenang dan teratur. "Ayo Hyung siap ya..." Donghae memberi tahu, dengan cepat aku merangkulkan tanganku pada bahu suwon dan mendekat ke arah wajahnya, karena ia berpostur tubuh mungil. "Satu...dua tiga" Aba-aba dari Donghae menandakan bahwa foto telah berhasil di abadikan. Selesai hitungan ketiga Suwon segera mengeluarkan handphone berkamera dari tasnya, "Oppa pakai punyaku juga ya" katanya sambil menyodorkan handphone berkamera itu pada Donghae agar di foto sekali lagi menggunakan miliknya. Namun rupanya para member suju harus segera kembali ke balik panggung untuk beristirahat sejenak sebelum membawakan lagu berikutnya. "Maaf Suwon, kau harus segera kembali ke tribun penonton, dan kami harus segera ke belakang panggung. Begini saja, nanti biar Heechul oppa mu ini ya yang mengirim hasil fotonya padamu lewat email." "Aku tidak punya sesuatu yang bisa kugunakan untuk mencatat email Suwon" kata Heechul dengan nada bingung seolah berharap ia membawa handphone keatas panggung supaya bisa mencatat alamat email Suwon. "Suwon saja yang mencatat alamat email mu Hyung, kan dia bawa handphone." tukas Donghae memberikan solusi. "Dengar Suwon, kau boleh mencatat alamat email Heechul hyung asal dengan satu syarat, kau tidak boleh memberitahukannya pada ELF yang lain, atau pada siapapun termasuk sahabat dekatmu sekalipun. Janji?" Kata Donghae tegas dan cepat tanpa membuang-buang waktu. "Janji" balas Suwon cepat. "Baiklah hyung, beritahukan alamat emailmu." Suwon segera mencatat alamat email yang diberitahu Heechul padanya....."Ohya ingat," lanjut Donghae, "Kalau sampai kau melanggar kesepakatan dengan kami, berarti kau tidak akan mendapatkan foto ini. Atau kalau kau memberitahukan teman-temanmu atau sekedar pamer alamat email Heechul setelah kau mendapatkan foto ini, kau tidak akan pernah berhubungan dengan Heechul oppamu lagi. Kau membuat Heechul dan aku kecewa. Sebagai ELF kau tidak akan melakukan hal itu kan" Donghae kini tersenyum lebar setelah menyelesaikan kata-katanya. "Aku mengerti dan aku berjanji. aku...aku tidak akan menukar hal ini dengan apapun juga....." Suaranya hampir menghilang dan kulihat Suwon hampir mau menangis ketika mengatakannya. "Aku percaya padamu Suwon" kata Heechul menenangkan seraya menyentuh ujung bahu Suwon. "Sampai jumpa Suwon" sahut Donghae yang lebih dulu berbalik meninggalkan Suwon. "Setelah kau pulang nanti segera kirim email padaku ya, nanti aku pasti segera membalas dengan mengirim foto ini....." "Terimakasih banyak oppa...." segera setelah itu Heechul bergegas menuju belakang panggung dan Suwon kembali ke tribun penonton. - BERSAMBUNG




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline