Lihat ke Halaman Asli

Putri Musalamah

Konselor, trainer, SDM dan fasilitator parenting

Benarkah Open Question Bisa Mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak

Diperbarui: 18 November 2024   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Latar belakang 

Saat ini kita disibukkan dengan isu kurikulum yang tidak mampu mengakomodir kegiatan belajar-mengajar dengan baik. Banyak yang menuding bahwa kurikulum saat ini kurang mampu mengembangkan kemampuan peserta didik. Berbekal beberapa postingan di media sosial yang menunjukkan adanya siswa yang belum bisa membaca di usia SMA. Netizen ramai berbondong-bondong menyalahkan kurikulum saat ini.

Lalu benarkah kurikulum saat ini kurang mampu mengembangkan kemampuan kognitif siswa?. Perlu kajian mendalam terkait hal itu. Salah satu program yang di unggulkan dari kurikulum merdeka adalah mengembangkan kemampuan literasi. Peserta didik di tuntut secara aktif untuk membaca dan membuat ulasan.

Pertanyaanya adalah apakah program ini efektif untuk mengembangkan kemampuan peserta didik?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita ulas sembuah hasil penelitain yang di lakukan oleh Femke, dkk.

Pembahasan 

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2022 ini membahas hubungan antara pertanyaan terbuka dalam mengembangkan kemampuan berbahasa siswa. Kita mengetahui salah satu kunci keberhasilan  belajar adalah adanya pemahaman terhadap ilmu tersebut. Pemahaman akan tercapai bila siswa mampu membaca dan mengerti isi bacaan tersebut. Terkadang siswa hanya sekedar membaca tanpa memahami isi dari bacaan tersebut. Sehingga Femke, dkk meneliti cara terbaik untuk meningkatkan pemahaman siswa. 

" Open Question"

Hasil penelitiannya menunjukkan hubungan yang signifikan dari pemberian pertanyaan terbuka "open questioon" dalam mengembangkan kemampuan siswa. Pertanyaan terbuka yang diberikan selama membaca buku bersama, membuat siswa bisa berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan berbahasanya. Siswa jauh lebih percaya diri karena dia terbiasa untuk mengungkapkan idenya. Berikut  adalah beberapa manfaat dari open question selama pembelajaran:

  • Mengembangkan kemapuan berpikir kritis, mereka akan berpikir saat diberikan pertanyaan.
  • Meningkatkan pemahaman terkait bahasa, pertanyaan terbuka bisa di jadikan alat untuk menguji sejauh mana pemahamn siswa serta menambah kosa kata.
  • Meningkatkan kepercayaan diri, dengan mengutarakan pendapat, peserta didik akan belajar cara berbicara di depan umum. Mereka juga akan belajar cara menyampaikan ide dan pendapatnya.
  • Membantu peserta didik dalam melepaskan uneg-ueng, sehingaa dia lebih terjaga kesehatan mentalnya..

Simpulan 

Sesungguhnya kurikulum merdeka yang menekankan untuk melakukan literasi sangatlah bermanfaat. Apalagi siswa diminta membuat ulasan setelah membaca. Metode ini mampu mengembangkan kemampuan kritis dan pemahamn siswa. Hanya saja terkadang peserta didik membaca hanya sekedar untuk mengugurkan tugas. Terlebih akibat distraksi HP membuat rentan konsetrasi siswa memendek. Sehingga membuat para siswa mudah bosan dan tidak mendapat esensi saat membaca.

Pertanyaan terbuka sendiri biasanya dihadirkan dalam apersepsi di awal pembelajaran. Metode ini cukup efektif untuk membuka pembalajaran dan menarik rasa ingin tahu siswa. Berbekal dari penelitain di atas, guru diharapkan lebih banyak memberikan pertanyaan terbuka terhadap siswa. Namun kesulitan lain akan muncul karena pertanyaan terbuka membutuhkan durasi waktu pembahasan lebih lama. Sedangkan setiap materi memiliki target penyampain tersendiri. Sehingga pengajar cukup mengalami dilema, apakah mengejar pemahaman siswa dengan sering berdiskusi lewat open question atau mengejar ketercapaian ketuntasan materi.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline