Latar Belakang
Pada Tahun 2025 Thailand akan resmi melegalkan pernikahan sesama jenis. Seperti yang kita ketahui, sudah sejak lama Thailand mengakui variasi jenis kelamin, setidaknya ada 18 jenis kelamin yang diakui di Thailand. Sehingga pemerintah harus menanggung konsekuensi dari pengakuan ini, dengan dilegalkanya penikahan sesama jenis. Kini Thailand memiliki beragam jenis kelamin yang diakui dan sah secara hukum, lalu bagaimana dengan negara kita?. Secara tegas seluruh agama yang diakui oleh Negara, menolak adanya penikahan sesama jenis, dan hanya ada dua jenis kelamin yang diakui yaitu pria dan wanita.
Namun semakin berkembangnya zaman dan majunya teknologi membuat anak-anak dimudahkan untuk memperoleh informasi. Anak bisa menonton apapun, sehingga anak dengan mudah mengadopsi apa yang disaksikan dan munculah Istilah "tulang lunak". Istilah ini menggambarkan laki-laki yang berprilaku seperti wanita, atau kemayu meskipun tidak berpakaian seperti wanita.
Sekarang juga semakin marak influencer yang sengaja merubah penampilanya menjadi wanita. Beberapa influencer yang tinggal di luar negeripun juga turut mempertontonkan kehidupan mereka dengan pasangan sesama jenisnya. Tentunya hal ini sangat tidak baik untuk anak kita. Maka diperlukan peran penting dari orang tua agar anak memahami konsep gender.
Pentingnya mengenalkan gender
- Membantu anak memahami peran sosialnya, dengan mengenalkan gender pada anak akan lebih paham peran dia di masyarakat.
- Membantu anak memahami tubuhnya, mengenalkan gender akan membantu anak untuk lebih memahami anatomi tubunya. Harapanya anak tidak terlalu panik saat terjadi perubahan fisiologis pada tubuhnya dimasa akan datang.
- Membantu anak memahami hak dan kewajibannya, gender akan memberikan batasan yang jelas terkait hak dan kewajibnnya. Anak lebih mudah dalam memahami batasan prilaku yang diperbolehkan dan mana yang tidak diperbolehkan.
- Membantu memberikan kepastian, Dengan gender yang jelas anak akan lebih stabil tidak ambigu, lebih stabil secara emosi.
Cara mengenalkan gender pada anak
- Bermain peran, orang tua bisa mengunakan main rumah-rumahan dimana terdiri ibu, ayah anak.
- Mengajak komunikasi, jelaskan seluruh anatomi tubuhnya lengkap beserta fungsinya, sehingga anak akan memahami setiap perbedaan. Orang tua juga perlu menjelaskan area terlarang yang perlu dilindungi.
- Bercerita, orang tua juga bisa mengunakan metode membaca buku cerita untuk menjelaskaan gender pada anak.
- Modelling, orang tua bisa memberikan contoh bagaimana seorang laki-laki dan perempuan harusnya bersikap. Orang tua juga bisa mencontohkan bagaimana laki-laki dan perempuan selain bekerjasama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H