Lihat ke Halaman Asli

Pembelajaran Daring, Efektif atau Tidak?

Diperbarui: 10 Desember 2020   19:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Pinterest

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah daring memiliki arti terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya. Memiliki arti yang sama dengan online, aktivitas daring terjadi ketika perangkat elektronik seperti komputer, laptop, maupun ponsel terhubung ke internet. Apa itu pembelajaran daring? Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan melalui internet tanpa tatap muka langsung. Pembelajaran daring bisa melalui handphone, laptop, dan komputer. Penggunaan teknologi mobile mempunyai sumbangan besar dalam lembaga pendidikan, termasuk di dalamnya adalah pencapaian tujuan pembelajaran jarak jauh (Korucu & Alkan, 2011).

Pembelajaran secara daring tentu tidak mudah, banyak kekurangannya, tetapi di masa pandemi seperti ini pembelajaran melalui daring adalah pilihan yang terbaik. Pembelajaran daring sangat berbeda dibandingkan pembelajaran tatap muka atau secara langsung, dengan pembelajaran daring semuanya dilakukan secara online, mulai dari penyampaian materi, diskusi, sampai ujian. Guru dan para pelajar dituntut untuk bisa memanfaatkan teknologi sebaik-baiknya. Guru dan para pelajar perlu saling bekerjasama agar pembelajaran secara daring menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

Dalam pembelajaran secara daring terdapat hambatan-hambatan yang menjadi pertimbangan apakah pembelajaran daring ini sebenarnya efektif atau tidak? Berikut ini adalah hambatan-hambatan dalam pembelajaran secara daring:

1. Jaringan

Jaringan internet yang tidak stabil sering kali menjadi penghambat kegiatan belajar mengajar daring, misalnya seperti saat guru sedang menjelaskan materi, tetapi salah satu murid mengalami jaringan yang terputus ketika ditanya ulang murid tersebut akan mengalami kesulitan menjawab karena tidak dapat mendengar penjelasan gurunya dengan jelas. Contoh lainnya yaitu saat akan mengumpulkan tugas, tetapi jaringan tiba-tiba terputus maka akan ada keterlambatan dalam mengumpulkan tugas.

2. Fasilitas yang Tidak Memadai

Tidak semua guru ataupun murid mempunyai laptop atau handphone yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar secara daring. Tidak semua orang memiliki handphone yang bisa mengakses aplikasi-aplikasi yang mendukung pembelajaran daring seperti zoom, google meet, dan lain-lain. Hal itu juga yang menghambat kegiatan belajar mengajar secara daring.

3. Kuota Internet yang Mahal

Banyaknya kuota yang diperlukan untuk mengakses aplikasi-aplikasi untuk pembelajaran daring, banyak juga uang yang perlu dikeluarkan untuk membeli kuota tersebut. Hal itu juga salah satu yang menghambat pembelajaran daring, apalagi di era pandemi seperti ini kondisi keuangan pun sulit. Banyak pelajar yang tidak memiliki kuota yang cukup sehingga saat kegiatan pembelajaran daring terhambat.

Hal-hal diatas itulah yang dapat menghambat kegiatan pembelajaran daring. Kita harus bisa meminimalisir hambatan-hambatan tersebut. Saat ini untuk masalah kuota, pemerintah memberikan bantuan kuota untuk para guru maupun pelajar, hal itu sangat membantu guru dan para pelajar dalam menjalankan kegiatan pembelajaran daring. Bantuan kuota tersebut pastinya diharapkan oleh pemerintah agar pendidikan bisa berjalan dengan baik walaupun di masa pandemi seperti sekarang oleh sebab itu, kita sebagai pelajar harus bisa memanfaatkan kuota bantuan tersebut untuk belajar dengan sebaik-baiknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline