Di era modern ini, mie instan adalah makanan yang populer di segala kalangan. Makanan ini seringkali menjadi pilihan alternatif bagi beberapa orang yang bingung menentukan menu makanan. Selain karena harganya yang cukup terjangkau, makanan cepat saji ini memiliki rasa yang lezat dengan berbagai varian rasa. Namun, dibalik kelezatan dan praktisnya mie instan menyimpan sejumlah resiko yang jarang orang ketahui.
Sebuah studi mengatakan bahwa kandungan gizi yang terdapat dalam mie instan belum seimbang dan belum dinyatakan baik untuk tubuh. Mie instan mengandung MSG yang menjadi bahan utama dalam memberikan kelezatan pada mie. MSG ini pula yang membuat orang-orang menjadi ketagihan dan ingin mengonsumsinya secara terus-menerus. Padahal terlalu banyak mengonsumsi MSG dapat menyebabkan sakit kepala dan memicu masalah sistem pernafasan seperti asma.
Selain MSG, mie instan mengandung karbohidrat yang tinggi sehingga mudah membuat seseorang menjadi kenyang. Inilah yang menyebabkan seseorang menjadi kelebihan berat badan (obesitas) jika mengonsumsi mie instan secara terus-menerus. Tidak hanya mengandung MSG dan karbohidrat yang tinggi, mie instan mengandung serat dan nutrisi yang rendah sehingga seseorang akan beresiko mengalami sembelit. Karena pada dasarnya, kandungan serat sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk melancarkan sistem pencernaan.
Kebiasaan seseorang mengonsumsi makanan instan, tubuhnya menjadi lebih sedikit mengonsumsi sayuran, buah-buahan, ikan, dll. Dari kebiasaan tersebut, akan muncul resiko sindrom metabolik dengan gejala seperti penumpukan lemak perut, hipertensi, gula darah yang tinggi hingga kadar lipid darah yang tidak normal. Ternyata mie instan tidak hanya memberikan dampak negatif pada fisik, namun juga berpengaruh pada psikis kita.
Meski bahaya mengonsumsi mie instan tetap ada, tidak ada larangan untuk kita mengonsumsi mie instan. Namun, alangkah lebih baik apabila kita tidak terlalu sering mengonsumsinya. Peneliti menyarankan agar kita mengolah mie instan dengan melakukan rekomendasi penyajian yang benar. Contohnya tidak memasak mie instan dengan bumbu secara bersamaan atau dengan merebusnya dua kali, karena hal itu akan memicu sel kanker. Menambahkan bahan makanan lain seperti telur dan sayur-sayuran juga dapat memperkaya nilai gizi dari mie instan.
Daftar pustaka :
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220316111733-260-771930/5-bahaya-makan-mi-instan-berlebihan-bagi-kesehatan
https://www.um-surabaya.ac.id/homepage/news_article?slug=3-bahaya-anak-terlalu-sering-konsumsi-mie-instan-menurut-ahli-gizi-um-surabaya
http://halyshaelf.blogspot.com/2014/03/contoh-karya-tulis-ilmiah-tentang.html?m=1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H