Lihat ke Halaman Asli

Lebih Enak Sekolah atau Kuliah?

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin kalian seringkali mendengar, “Masa SMA adalah masa-masa paling indah. Mumpung masih SMA, nikmatin aja deh masa-masa itu!”. Namun, banyak pula yang berkata bahwa masa-masa indah itu justru adalah waktu kita berada di perguruan tinggi. Jadi, sebetulnya pendapat mana sih yang paling benar?

Pertama-tama, apakah kalian tahu apa yang membedakan siswa dengan mahasiswa? Umumnya, siswa dapat diartikan sebagai pelajar yang bisa dikatakan masih terkait oleh aturan-aturan yang masih dibatasi kebebasannya. Sementara mahasiswa terdiri dari kata maha (tinggi) dan siswa (pelajar) yang dapat diartikan sebagai pelajar yang berdedikasi tinggi dan mampu mengarahkan dirinya sendiri dalam menuntut ilmu.

Banyak hal yang membedakan siswa dan mahasiswa terutama dalam kehidupan mereka di sekolah dengan kampus. Biasanya, siswa disibukkan dengan jadwal belajar di SMA yang penuh dan jadwalnya telah ditentukan oleh pihak sekolah. Sementara di universitas, mahasiswa dapat memilih sendiri mata kuliah yang ingin diambil dan dapat mengatur sendiri jadwal kuliahnya. Pada masa SMA, siswa sudah dibiasakan dengan sistem suap oleh para guru. Siswa hanya tinggal duduk, mendengarkan, serta diberi pelajaran dan catatan. Jika ada yang tidak dimengerti, sang guru pasti rela mengulang penjelasan tentang pelajaran tersebut. Lain halnya dengan dosen, dosen memiliki gaya mengajar yang berbeda-beda. Ada yang sangat cuek, bahkan sampai tidak peduli jika ada mahasiswa yang telat atau tidur di kelas. Mahasiswa harus dengan sendirinya mencari buku-buku referensi dan bahan-bahan lainnya demi menunjang pendalaman mata kuliah yang optimal.

Sebagian besar anak SMA yang seringkali menunda-nunda tugas atau senang dengan SKS (Sistem Kebut Semalam). Jika kebiasaan tersebut dibawa dari SMA ke universitas, sangat memungkinkan kalian akan menjadi teramat keteteran, karena tugas kuliah tidaklah sesantai tugas SMA. Di SMA kita masih dapat membujuk si guru untuk mengurangi tugas yang akan diberikan, atau memperpanjang waktu pengumpulan tugas dengan alasan masih banyak tugas-tugas mata pelajaran lainnya. Di universitas, dosen tidak akan peduli seberapa banyak dan seberapa berat tugas yang kalian punya. Sekali diberikan tugas, kalian tidak punya pilihan lain selain menerima dan mnegerjakannya. Jika kalian tidak menyelesaikan tugas tersebut pada waktu yang ditentukan, kalian tidak akan mendapat bobot nilai tugas tersebut alias 0. Maka dari itu, belajarlah dari sekarang untuk mencicil tugas-tugas kalian.

Lingkup pergaulan di SMA dan universitas juga jauh berbeda. Di SMA, mungkin sebagian besar siswa hanya bergaul dengan anak-anak sepantaran atau seangkatannya saja. Sedangkan di universitas dengan jumlah anak yang jauh lebih banyak, lingkup pergaulannya juga lebih besar. Bisa saja dalam satu kelas terdapat mahasiswa dari angkatan yang berbeda-beda, sehingga mahasiswa seringkali dapat bergaul dengan senior dan juga juniornya. Selain itu, mahasiswa biasanya juga memperluas pergaulan mereka melalui Unit Kegiatan Mahasiswa atau organisasi-organisasi yang ada di universitas tersebut.

Ketika masih bersekolah, siswa seringkali bisa absen atau izin dengan menyerahkan surat absen. Pada saat kuliah, dosen tidak akan menerima surat apapun itu ketika mahasiswa tidak masuk atau absen. Bahkan mahasiswa yang tidak masuk karena sakitpun akan tetap dianggap absen. Maka dari itu seringkali di dunia perkuliahan kita mendengar istilah ‘titip absen’ karena absen adalah satu momok yang sangat penting bagi mahasiswa. Jika jumlah absen dibawah batas minimum, mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian, yang dapat membuat mereka harus mengulang lagi di semester depan.

Jika di sekolah siswa seringkali dihukum dan dimarahi karena tidak membuat tugas, mahasiswa cenderung lebih dibebaskan dalam segala hal. Namun, kebebasan ini bukanlah kesempatan untuk bermain-main. Kebebasan yang dimiliki mahasiswa adalah kebebasan yang bertanggung jawab. Bertanggung jawab pada diri sendiri, orang tua, masyarakat dan negara. Hal ini dikarenakan mahasiswa sudah dianggap dewasa dan bisa mempertanggungjawabkan segala hal yang dilakukannya.

Masih banyak sekali perbedaan-perbedaan yang dapat ditemukan dalam kehidupan di sekolah dan di universitas. Lebih enak sekolah atau kuliah? Semua kembali lagi pada diri kita masing-masing. Yang pasti, pilihlah jurusan kuliah yang SESUAI DENGAN MINAT kalian, jangan karena paksaan orang tua dan hal-hal lainnya. Karena sebetulnya, masa-masa indah itu akan kalian rasakan saat kalian bisa menikmati apa yang kalian pilih nantinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline