Lihat ke Halaman Asli

Bedah Bisnis Rumah Makan Padang

Diperbarui: 15 Desember 2022   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bisnis rumah makan Padang sering kali dijumpai di berbagai sudut kota, hidangan khas Minangkabau khususnya rendang menjadi makanan favorit orang Indonesia. Kenikmatan rendang membawanya dikenal sampai ke mancanegara, hingga masuk kategori sebagai makanan terbaik di dunia Jadi nggak heran kalau sekarang ini banyak pelaku bisnis yang memutuskan untuk membuka usaha rumah makan Padang.

seperti pak mingran yang membuka usaha rumah makan padang di jl.Williem Iskandar. Beliau adalah seorang suku batak, tetapi memilih untuk membuka usaha makanan padang/ minang, hal itu di karena kan, makanan padang yang sangat di favorit oleh kalangan orang indonesia.  Peminatnya yang banyak, membuat makanan padang sangat potensial untuk dijual di berbagai daerah Indonesia.Rumah makan minang kapau jaya menjual menu khas Minangkabau asli.

Pada umumnya lauk masakan nasi padang terdiri dari: Rendang, Aneka ayam, Aneka gulai, Udang balado, Sambal hijau, Daun singkong, Aneka telur, Kuah santan, dan lainnya. Rumah makan ini juga menjualkan makanan melalui beberapa platform online.

Rumah makan  yang terletak di jl.Williem Iskandar, sumatera Utara itu mempunyai fasilitas yg nyaman, seperti ruangan yg ber ac, ruangan yang bersih, di lengkapi dengan kamar mandi dan ruang untuk solat atau beribadah.

"harga terendah masakan Padang mulai dari Rp 10rb, ini biasanya hanya menyertakan satu lauk saja" kata pak mingran

"Untuk harga tertinggi biasanya mencapai Rp 30rb" sambung nya

Anggap saja  pak mingran menjual Rp 20rb per porsi dan per harinya didatangkan oleh 50 pengunjung, jadi pendapatan seharinya adalah Rp 1 jt.

"Kalau saya sudah melewati masa balik modal, yang biasanya terjadi selama kurang lebih 3 bulan, omset per bulan bisa mencapai Rp 8 jt -- Rp 11 jt.

Namun semua ini tergantung dari banyaknya pelanggan, jumlah karyawan serta biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi masakan Padang" ujarnya

Pendapatan pak mingran tidak selalu mengalami kenaikan pada omzet nya, usaha rumah makan tersebut mengalami perosotan pada tahun 2019. hal tersebut terjadi karena adanya efek pandemi. Tidak sampai disitu

"Pendapatan harian juga kadang mengalami kendala, mengingat daerah ini rentan banjir" kata pak mingran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline