Lihat ke Halaman Asli

Akibat Hoaks, Masyarakat Takut Suntik Vaksin

Diperbarui: 28 Mei 2021   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

JAKARTA - Vaksin merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan imunitas dan pencegahan virus covid-19 masuk ke dalam tubuh. Dan sesuai anjuran pemerintah semua masyarakat harus melakukan suntik vaksin yang diadakan secara masal dan gratis.


Namun setelah kegiatan ini dilakukan dan beberapa masyarakat juga sudah mulai divaksin, kemudian muncullah berita-berita yang tidak mengenakan seperti timbul gejala-gejala setelah disuntik vaksin. Maka dari itu tidak semua masyarakat mau disuntik vaksin walaupun gratis.


Salah satunya adalah Pak Hasan. Ia menolak melakukan suntik vaksin karena takut menjadi sakit. "Saya takut, takut timbul gejala-gejala, soalnya banyak yg sakit trus meninggal sehabis vaksin. Makanya saya gak mau vaksin." Ujar Pak Nurasan Jakarta, Jumat 28/05/21


Meski memang vaksin merupakan aturan wajib dari pemerintah, tetap saja Pak Hasan menolak. Namun bila tidak suntik vaksin dikhawatirkan kepada anggota keluarga terutama yang rentan seperti bayi, anak-anak dan lansia. Dan Pak Hasan pun mengantisipasinya dengan cara yang dianjurkan oleh pemerintah sebagai penjegahan virus corona.


"Amit-amit deh mba jangan sampai kejadian. Walau tidak suntik vaksin, saya dan keluarga juga mengantisipasi nya dengan cara minum vitamin, olahraga, berjemur, makan makanan yang sehat, rajin cuci tangan, menggunakan masker, dan kalau keluar rumah itu seperlunya saja. Pokoknya semua yang bisa dilakukan untuk mencegah virus covid-19 itu sudah sampir saya lakukan. Ya semoga saja sih saya dan keluarga tetap sehat karena juga sudah melakukan pencegahan." Ujar Pak Nurhasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline