PEKANBARU, RIAU (13/8) – Berbeda dari tahun sebelumnya, di era pandemi ini UNDIP mengeluarkan kebijakan bagi mahasiswanya untuk melaksanakan KKN di domisili masing-masing, dengan mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s)”. KKN dilakukan selama 42 hari, terjadwal sejak 05 Juli 2020 hingga 15 Agustus 2020.
Kasus positif Covid-19 di Kota Pekanbaru terus melonjak hingga tembus melebihi angka 100. Berbeda dengan tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan yang kian menurun drastis selama masa kenormalan baru. Kondisi ini didapatkan dari hasil survei yang dilakukan oleh Putri Lenggo Geany, selaku mahasiswi Universitas Diponegoro yang sedang melakukan KKN di Kelurahan Perhentian Marpoyan, Pekanbaru.
Para pelanggar protokol kesehatan ini tidak memandang usia. Mulai dari anak-anak yang masih dengan riangnya bermain bersama teman sebaya, walau sekolah sudah diliburkan. Muda-mudi nekat nongkrong di kafe, walau berkali-kali digrebek pihak kepolisian. Serta, bapak-bapak yang masih semangat bermain Gaple hingga tengah malam, dan acap kali tidak menggunakan masker.
Covid-19 dapat menyebar melalui droplet dari pesakit, yang secara langsung terhirup oleh orang lain, dan tidak langsung menempel pada benda-benda yang terjamah oleh droplet (WHO,2020). Sehingga, ditetapkan untuk program pertama lebih berfokus kepada edukasi masyarakat mengenai cara memutus rantai penularan Covid-19.
Program ini juga bertujuan agar lingkungan terbebas dari ancaman limbah masker sekali pakai. Program berjudul 3AT (sehAT, kuAt, dan hemAt), yaitu berupa demonstrasi langsung cara pembuatan disifektan dan pembagian new normal kit yang terdiri atas masker kain, disinfektan dan leaflet. Pada leaflet, dibahas lebih rinci mengenai cara memilih dan menggunakan masker kain sesuai anjuran WHO dan AFNOR, resep herbal alami peningkat kekebalan tubuh berasal dari rempah-rempah yang dapat ditemukan dengan mudah di dapur sesuai jurnal kedokteran terbaru, serta takaran dalam pembuatan disinfektan.
Demonstrasi pembuatan disinfektan dilakukan menggunakan alat dan bahan seadanya di rumah, mengingat langkanya pasokan bahan baku diikuti melambungnya harga bahan baku pembuatan disinfektan. Namun, tentunya tetap sesuai dengan standar disinfektan yang ditetapkan oleh The Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Kegiatan tersebut dilakukan pada hari Jumat, 24 Juli 2020, dengan melibatkan Ibu-ibu PKK di Aula Kelurahan Perhentian Marpoyan dan pelaksanaannya tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.
Antusiasme peserta cukup baik pada saat acara berlangsung, sesi tanya jawab juga diadakan disertai dengan hadiah bagi yang menjawab pertanyaan dengan tepat. Salah satu pertanyaannya adalah mengenai perbedaan handsanitizer dan disinfektan.
Jawaban yang didapat sangat beragam dan umumnya kurang tepat. Peserta menjawab bahwa fungsi disinfektan adalah untuk menyemprot ruangan, dan peserta lainnya berpendapat untuk menyemprot tanaman. Berdasarkan jawaban dari ibu-ibu PKK, saya menarik kesimpulan bahwa pengetahuan masyarakat dalam menghadapi kenormalan baru ini sangat kurang dari cukup. Sehingga, kegiatan edukasi seperti ini sangat dibutuhkan saat ini.
Pandemi berpengaruh tidak hanya kepada kesehatan dan lingkungan, namun juga berdampak ke perkonomian setiap individu. Dilansir dari Kementrian Ketenagakerjaan, pandemi Covid-19 telah berdampak bagi 1,7 juta pekerja formal maupun pekerja informal yang ada di Indonesia. Kondisi ini sejalan dengan peningkatan angka kemiskinan yang mulanya sebesar 24,79 juta jiwa pada September 2019, melonjak pesat menjadi 26,42 juta jiwa pada Maret 2020.
Prihatin dengan kondisi tersebut, maka program kedua ditetapkan berupa pembentukan tim galang dana bernama Tafakkur untuk membantu meringankan beban warga Pekanbaru yang kurang mampu, diiringi membagikan new normal kit kepada msyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan Covid-19 saat beraktivitas di luar rumah. Program berjudul “Bantu Mereka Lawan Pandemi” disebarkan secara daring dalam bentuk poster melalui media sosial, terhitung mulai tanggal 27 Juli 2020 hingga 10 Agustus 2020.
Dana disalurkan ke dalam 2 bentuk donasi. Donasi pertama berupa disinfektan dan handsanitizer yang dibagikan pada tanggal 29 Juli 2020 sebagai persiapan masjid selaku panitia pelaksana Idul Adha di Pekanbaru. Donasi kedua dikonversikan dengan paket sembako sehat yang terdiri atas Kurma Ajwa, Kurma Sukari, Ayam, Telur, Minyak Kelapa Organik, Gula Aren, Air Saffron, Jeruk, dan Apel Malang.