Dunia pendidikan tak akan lepas dari pengamatan dan pembicaraan dari masa ke masa. Pendidikan adalah hal yang penting bagi kehidupan manusia, bagaimana tidak karena dengan pendidikan mampu untuk membangun bangsa agar lebih maju dan mencetak generasi-generasi penerus bangsa yang berwawasan luas dan berkualitas. Kebutuhan individu adalah mendapatkan pengajaran melalui pendidikan, pendidikan yang dimaksudkan bukan hanya dari pendidikan formal saja, namun pendidikan non formal juga termasuk penting didalamnya guna mencerdaskan manusia. Dalam dunia pendidikan yang ada juga pastinya banyak permasalahan yang dihadapi.
Membahas mengenai problematika pendidikan yang ada tentu tidak ada habisnya. Banyak faktor-faktor yang turut andil dalam menciptakan permasalahan tersebut. Dalam era globalisasi ini berbagai permasalahan juga tetap ada meskipun dibarengi dengan kemajuan teknologi yang mendukung dalam berbagai bidang kehidupan. Kemajuan yang ada dapat membawa pengaruh baik yang negatif maupun positif bagi suatu bangsa. Pendidikan yang ada di Indonesia pun belum sepenuhnya dapat berfungsi secara opimal, bahkan pendidikan di indonesia pun masih dapat dikatakan rendah daripada negara-negara ASEAN yang lainnya. Hal itu ditunjang berbagai faktor yang ada, seperti kualitas Sumber Daya Manusia yang tersedia, serta masalah yang nyata adalah para generasi penerus bangsa memiliki kesadaran literasi yang rendah.
Budaya membaca dan menulis individu kian luntur terlebih adanya teknologi yang kian canggih dari globalisasi. Pendidikan dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan, karena kedua hal tersebut saling memiliki keterkaitan satu sama lain dalam membantu menciptakan generasi bangsa yang berkualitas. Dalam suatu sisi pelestarian kebudayaan yang ada dapat ditunjang dengan adanya pendidikan yang tersedia, serta disisi lain dalam upaya mengembangkan pendidikan juga tak lepas dari bantuan sistem kebudayaan yang ada. Dalam penulisan ini membahas mengenai budaya membaca para generasi muda dalam era globalisasi dalam dunia pendidikan yang ada saat ini.
Dalam dunia pendidikan tentunya suatu literasi merupakan hal yang sangat penting sebagai penunjang dalam proses belajar mengajar yang ada. Karena literasi ini merupakan suatu cerminan maju atau tidaknya suatu pendidikan yang ada. Pada tahun 2018 lalu berdasarkan hasil skor dari Proramme For International Student Assessment atau PISA, kondisi literasi bangsa Indonesia ini dikatakan sangatlah memprihatinkan karena begitu rendah. Karena pada saat itu Indonesia berada dalam urutan ke 70 dari 78 negara yang termasuk organisasi OECD dalam hal membaca.
Padahal di zaman yang kian canggih dan manusia kian dipermudah dengan adanya teknologi maka sudah seharusnya dapat memajukan dan mengurangi permasalahan dalam dunia pendidikan yang terjadi dari waktu ke waktu, namun justru persoalan tersebut tak terselesaikan meskipun perkembangan zaman kian menjadi penunjang. Dengan adanya internet yang menjadi akses bagi individu dalam mempermudah proses belajar mengajar harusnya mampu meningkatkan literasi bangsa Indonesia karena menjadi penolong yang dapat mempermudah keberjalanan proses belajar mengajar.
Sebagai generasi pemuda perlu untuk dapat menumbuhkan minat membaca guna menunjang pembangunan yang ada. Minat ini merupakan suatu kecenderungan tetap untuk dapat memperhatikan beberapa kegiatan. Kemauan serta kemampuan dari individu dalam hal membaca akan sangat berpengaruh dalam pengetahuan serta kemampuan yang dimilikinya, karena dengan banyak membaca individu akan mampu menambah wawasan yang ada. Membaca juga dapat membuat seseorang dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya belum dia ketahui. Dengan luasnya wawasan yang dimiliki karena tingginya literasi yang ada, maka kualitas individu yang dihasilkan juga akan baik.
Rendahnya minat membaca individu juga tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada. Faktor faktor tersebut dapat berupa :
- Kurangnya pembiasaan yang ditanamkan sejak dini
- Akses dan fasilitas atau sarana prasarana pendidikan yang belum merata
- Kurangnya produksi buku bacaan di Indonesia, karena penerbit belum berkembang di daerah-daerah
Masih minim dan lemahnya kesadaran masyarakat Indonesia dalam menumbuhkan budaya literasi seperti membaca membuat bangsa Indonesia tertinggal jauh dari bangsa Singapura dan Malaysia dalam hal membaca. Melihat kenyataan tentunya merupakan suatu tamparan bagi bangsa Indonesia sendiri dalam mengatasi suatu permasalahan dalam bidang pendidikan yang ada. Maka melihat faktor-faktor yang menghambatnya diharapkan masyarakat mampu menanamkan kemauan generasi penerus bangsa untuk menumbuhkan minat literasi sejak dini. Terlebih saat ini akses yang dapat dijangkau kian mudah karena kemajuan teknologi yang kian pesat.
Pendidikan ini adalah hal yang penting untuk ditingkatkan oleh suatu bangsa, karena dengan adanya pendidikan yang berkualitas tentunya akan mampu menciptakan generasi-generasi unggul suatu bangsa yang mampu mendorong proses pembangunan nasional. Untuk itu permasalahan-permasalahan yang ada tentunya harus mampu diminimalisir dan diatasi guna memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia yang ada. Salah satu permasalahan yang ada adalah budaya membaca dari bangsa Indonesia itu sendiri, seperti yang telah diketahui bahwa literasi bangsa Indonesia masih rendah saat ini daripada bangsa lainnya.
Kemajuan zaman dan perkembangan teknologi yang kian modern dan pesat pada dasarnya adalah menjadi faktor pendukung bagi proses belajar mengajar yang ada. Namun pada kenyataannya permasalahan mengenai budaya membaca yang ada di Indonesia tak ada habisnya. Meski telah dipermudah dengan suatu akses internet dan teknologi namun budaya literasi bangsa kita masih tergolong rendah daripada bangsa-bangsa lainnya. Untuk itu perhatian dalam dunia pendidikan perlu untuk ditingkatkan demi suatu kemajuan yang diharapkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H