Kulon Progo (14/8) -- Universitas Diponegoro melalui Lembaga Penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat sukses menerjunkan KKN Tim II Tahun 2020 di era normal baru setelah pandemik covid-19. Tepat pada tanggal 15 Agustus 2020 merupakan hari terakhir saya melaksanakan kegiatan KKN di Dusun Banyunganti Lor, Desa Kaliagung, kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. KKN telah dilaksanakan sejak 42 hari yang lalu sejak tanggal 5 Juli yang dilakukan upacara pelepasan secara virtual melalui aplikasi Zoom dan disiarkan juga di youtube.
KKN dengan sebutan sebagai KKN Pulang Kampung ini mahasiswa ditugaskan untuk membuat kegiatan monodisiplin minimal 2 program kegiatan. Program kegiatan yang saya buat yaitu, membuat kegiatan TPA/TPQ di Masjid Al-Ikhlas untuk anak-anak, program "Gerak Cegah Corona" kepada masyarakat, dan yang terakhir yaitu "Cipta Balita Sehat" dengan PMT yang bergizi dan seimbang. Kegiatan yang saya rancang ini dibimbing oleh Bapak Pangi, S.T.,M.T.
Kegiatan program TPA/TPQ saya buat dengan alasan untuk lebih memakmurkan masjid dan membuat waktu anak-anak menjadi lebih bermanfaat. Kegiatan TPA merupakan salah satu kegiatan nonformal yang akan meningkatkan akhlak anak menjadi lebih baik. Kegiatan tersebut meliputi bimbingan cara membaca Al-Qur'an yang tepat berdasarkan tajwid, cara berwudu secara urut, dan belajar untuk menghafal surah-surah pendek. Di era modern ini, kegiatan pendidikan karakter memiliki peran yang sangat penting untuk setiap anak. Sehingga TPA perlu dilaksanakan secara beriringan dengan kegiatan pendidikan formal.
Program kedua yaitu Gerak Cegah Corona. Kegiatan tersebut meliputi bagi-bagi masker kepada masyarakat Dusun Banyunganti Lor yang tidak memiliki/mengenakan masker, penempelan poster normal baru di tempat-tempat umum, dan yang terakhir yaitu melakukan penyulukan kepada ibu-ibu dasawisma. Kegiatan ini saya lakukan karena terdapat beberapa masyarakat yang masih banyak untuk tidak taat terhadap atauran pemerintah. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya sumber informasi yang ada. Sehingga saya melakukan penempelan poster mengenai era normal baru supaya dapat masyarakat dapat mengetahui hal tersebut.
Program saya yang terakhir mengenai PMT kepada balita di Dusun Banyunganti Lor. Dapat kita lihat bersama bahwa jumlah anak yang mengalami wasting di Kabupaten Kulon progo pada tahun 2017 meningkat dari tahun sebelumnya. Jumlah tersebut apabila kita bandingkan dengan kabupaten-kabupaten lainnya di wilayah DIY, Kulon Progo menduduki posisi angka tertinggi.
Hal tersebutlah yang menjadi dasar saya untuk mengedukasi ibu-ibu yang memiliki anak balita untuk lebih memerhatikan anak-anaknya dalam memberikan makanan dalan sehari-hari.
Makanan yang bergizi tidak perlu melulu makanan yang mahal. Kita dapat memanfaatkan bahan makan dari hasil kebun sendiri. Sebagai contoh daun bayam. Bayam memiliki kandungan vitamin dan mineral yang cukup tinggi yang dapat meningkatkan tumbuh kembang pada balita. Contoh lain yaitu sayur buncis. Sayur buncis memiliki kandungan tinggi serat yang alami. Karena itu buncis baik untuk organ pencernaan anak. Sehingga tidak ada alasan untuk ibu tidak dapat memberikan asupan makan yang sehat pada anak.
Suksesnya program kegiatan yang telah saya rancang menjadi kebahagiaan sendiri untuk saya. Saya dapat berkomunikasi secara langsung kepada masyarakat. Juga mendapatkan tanggapan positif dari mereka. Sungguh hal ini akan menjadi kenangan yang indah untuk saya.
Penulis : Putri Kusumawardani P -- Jurusan Keperawatan KKN Undip Tim II 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H