Lihat ke Halaman Asli

Putri Kusbandriyah2

Pelajar di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Filsafat Gerak Herakleitos

Diperbarui: 28 Desember 2022   08:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Filsafat Gerak Herakleitos menjadi identitas pertama jika akan membahas tentang dirinya. Herakleitos adalah salah satu filsuf yunani  kuno pra-sokatres yang mempunyai pemikiran tentang hakikat dari segala sesuatu. Salah satunya adalah alam semesta. Mungkin jika disebutkan semuanya, tidak sedikit adanya pemikiran Herakleitos. Salah satunya adalah Filsafat Gerak. Jika dilihat dari latar belakang kehidupan Herakleitos, Ia termasuk dalam keluarga Aristokrat. Aristokrat adalah suatu keluarga yang pada tatanannya adalah sebagai penguasa tertinggi. Namun Herakleitos meninggalkan dunia politiknya dan memberikan kekuasaan pada saudara laki-lakinya. Hampir tidak ada lagi sumber-sumber yang menjelaskan tentang latar belakang kehidupan Herakleitos selain hidup dengan keluarga tertinggi. Karena banyak penjelasan tentang hidupnya yang masuk dalam anekdot tidak otentik. Para pengarang membuat karangan sendiri tentang latar belakang Herakleitos dan dilihatnya dari pemikirannya. 

Jika dilihat dari salah satu sumber yang ada, Herakleitos termasuk filsuf yang sombong dan tinggi hati. Beliau mengkritik bahkan mencela pemikiran filsuf sebelumnya. Jika dilihat dari pemikiran-pemikirannya, Herakleitos mencela orang-orang bodoh dan mempunyai pemikira bahwa manusia kebanyakan adalah orang jahat. Bahkan Ia juga sampai mengutuk warga tempat kelahirannya. Herakleitos adalah filsuf dibawah Anaximandros. Pemikiran Anaximandros diambil oleh Herakleitos. Rhei kai uden menei, yakni segala keadaan senantiasa berubah, berproses, mengalir, dan tidak satupun yang berada dalam keadaan tetap. Menurut Herakleitos setiap benda yang ada di dunia ini memiliki keterlawanan. Perbedaan perubahan. Namun dengan adanya perbedaan, benda-benda itu menjadi kesatuan yang utuh. Seperti api dan angin, siang dan malam, serta panas dan dingin.

Dalam pemikiran Herakleotis yang diungkapkan tentang perbedaan keterkaitan, Herakleotis berbeda pendapat dengan Anaximandres. Anaximandres berpendapat bahwa perbedaan atau keterlawanan akan mengakibatkan suatu kerusuhan atau peperangan. Namun sangat jauh berbeda dengan pemikiran Herakleitos. Ia berpendapat bahwa tidak akan ditemukan malam jika tidak ada siang. Begitu juga dengan tidak ada wanita jika tidak ada pria. Filsafat Gerak Herakleitos menggambarkan beberapa kejadian yang ada pada sekitar. Salah satu pemikiran Herakleitos yang terkenal adalah tentang perubahan alam semesta. "Seseorang tidak bisa dua kali masuk ke sungai yang sama". Maksud dari pemikiran Herakleitos tersebut adalah setiap apapun yang ada di dunia pasti mengalami perubahan di setiap detiknya. Air yang mengalir, menjadi pertanda bahwa sungai yang ada pada kemaren, bukan sungai yang sama pada sekarang. Menurut Herakleitos, tidak ada suatu yang benar-benar ada, karena semua yang ada hanyalah proses menjadi. Bayangan Herakleitos tentang perubahan terus menjadi pemikiran pada akalnya. Tentang sungai yang mengalir, dan bayangannya bahwa seluruh kenyataan adalah api.

Menurut Herakleitos, api adalah lambang gerak pada perubahan. Api dapat membuat perubahan pada benda yang dibakarnya menjadi abu dan asap. Namun api tidak menjadi berubah pada bentuknya sendiri. Dengan itu, api cocok dikatakan sebagai lambang kesatuan perubahan. Bayangan ini Herakleitos meniru mazhab Miletos. Mazhab Miletos menjadikan air / udara merupakan prinsip dari banyaknya sesuatu. Banyak pemikiran-pemikiran yang diucapkan dari pemikiran Herakleitos. Salah satunya adalah dalam kata Logos. Logos disini menurut Herakleitos adalah sesuatu yang dapat mengubah perubahan pada alam semesta yang dapat membuat berjalan. Berbeda dengan konsep logos pada mazhab Stoa. Logos menurut Herakleitos adalah penguasa dari segala-galanya yang menggerakkan segala sesuatu, manusia juga. Logos merupakan suatu material. Tetapi menurut Herakleitos, logos sudah melampaui materi yang ada pada umumnya. Hal ini disebabkan karena pada saat itu, belum ada filsuf yang memberikan argumen tentang pemisahan antara rohani dan materi.

Parmenides adalah salah satu filsuf yang ditolak pemikirannya oleh Herakleitos. Mereka berbeda pendapat tentang apa yang ada di dunia. Parmenides memiliki pemikiran bahwa semua benda material yang ada di dunia tetap bentuknya dan permanen. Namun menurut pemikiran Herakleitos, semua pasti berubah. Tidak ada satupun benda atau alam semesta yang tidak mengalami perubahan. Segala realitas dan kenyataan adalah perubahan. Herakleitos sangat menolak pemikiran Parmenides bahwa semua benda adalah benar-benar berada. Tapi menurut Herakleitos semua benda adalah proses untuk menjadi benda selanjutnya. Begitupun selanjutnya. Salah satu mazhab yang menolak adanya pemikiran Herakleitos tentang perubahan adalah Mazhab Elea. Mazhab Elea berpendapat bahwa bentuk permanen terdapat pada identitas diri. Mereka tidak sepakat dengan adanya perubahan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline