Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) merupakan ajang bergengsi di mana tahap akhir dari pelaksanaan kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Badan Penelusuran Talenta Indonesia Pusat Prestasi Nasional. Kegiatan ini menjadi peluang bagi mahasiswa untuk saling menciptakan karya kreasi intelektual berskala nasional. Harapannya agar mahasiswa mampu mengembangkan kreativitas masing-masing dalam bidangnya. Setiap tahunnya, PIMNAS akan hadir di salah satu universitas untuk menyelenggarakan kegiatannya. Pada PIMNAS 2023, Universitas Padjadjaran berkesempatan menjadi tuan rumah untuk menyelenggarakan kegiatan berskala nasional yang ke-36 ini.
Hal yang menarik dari kegiatan utama PIMNAS selain dari presentasi yang menjadi inti lomba adalah pameran poster serta karya inovasi. Sebab, pameran poster serta karya inovasi yang ditampilkan dapat dilihat dan dinikmati oleh khalayak secara umum sehingga masyarakat mampu menilai apa kreativitas dan inovasi yang dikembangkan oleh mahasiswa. Ruang pameran karya poster dan inovasi saat PIMNAS ke-36 di Unpad dilaksanakan secara luring dan terbuka di Bale Santika. Ratusan poster hasil karya anak bangsa dipajang untuk memperlihatkan hasil kreativitas dan inovasi yang selama ini telah dikembangkan.
Namun, ada satu hal yang menarik. Penggunaan AI yang sempat viral di media sosial belakangan ini juga muncul dalam beberapa poster di perlombaan PIMNAS ke-36. Lalu, apakah hal ini diperbolehkan atau tidak?
Peserta yang mengikuti PIMNAS wajib menyajikan hasil karyanya melalui poster. Adapun, poster ini berguna untuk mengiklankan produk atau kegiatan inovasi serta memancing diskusi khalayak terhadap konsep baru yang dapat menginspirasi. Dalam Pedoman Pelaksanaan PIMNAS ke-36 tahun 2023 dijelaskan bahwa salah satu ketentuan poster yang ditampilkan adalah gambar atau foto hendaknya taat pada ketentuan hak cipta dan etika penggunanya. Sehingga, penggunaan grafis, gambar, foto, elemen, dan sebagainya harus memerhatikan hak cipta agar terhindar dari plagiasi atau jiplakan yang berakibat fatal di kemudian hari.
Berdasarkan pengamatan dari ratusan poster yang terpajang di Bale Santika, beberapa poster yang bisa dihitung jari terlihat menggunakan teknologi AI yang kini sedang viral di media sosial karena mirip dengan kartun atau animasi yang sangat fenomenal yaitu Disney. Penggunaan animasi AI ini mendadak booming saat orang-orang dapat menggunakannya dengan mudah yaitu cukup dengan menulis kata kunci yang diinginkan, maka AI akan menciptakan gambar animasi semirip mungkin dengan kata kunci yang kita berikan.
Hasil gambar yang sangat memikat pandangan ini bukan tidak mungkin digunakan oleh peserta lomba PIMNAS ke-36 untuk memaksimalkan visualisasi pada posternya. Jika diamati lebih seksama, pada poster tersebut tidak disebutkan sumber gambar. Ya, memang sih karena penggunaan AI animasi ini bisa digunakan oleh siapa saja. Akan tetapi, jika dibilang boleh atau tidak balik lagi ke pandangan masing-masing orang. Walaupun penggunaan AI animasi ini dapat diakses secara free atau gratis kepada siapapun, tetapi hal yang dilihat adalah bagaimana kita menciptakan suatu hal murni dari hasil karya kita sendiri. Penggunaan AI mungkin saja diperbolehkan untuk tujuan apapun, tetapi jika hanya mengandalkan teknologi AI dan tidak memiliki signature atau ciri khas sendiri akan terasa kurang meyakinkan kepada masyarakat. Padahal, banyak sekali peserta lomba PIMNAS yang menggunakan hasil karyanya sendiri, mulai dari membuat vektor, animasi, elemen, desain, dan grafis dengan tidak langsung memanfaatkan AI animasi. Ini menjadi bukti bahwa masih banyak peserta PIMNAS yang memang betul-betul menyajikan hasil karya terbaiknya melalui ciptaannya sendiri.
Akan tetapi, kembali lagi pada penilaian juri. Kalau saya hanya orang awam atau penonton yang melihat dan menikmati. Soalnya, saya cukup sering melihat AI animasi ini berseliweran di media sosial. Entah buat lucu-lucuan atau konten belaka. Saya hanya terkejut saja ketika melihat penggunaan AI juga muncul dalam poster di ajang berskala nasional seperti PIMNAS 2023. Ya, mungkin ini hanya pendapat pribadi untuk memancing diskusi teman-teman. Menurutmu bagaimana?
Referensi
Pedoman Pelaksanaan PIMNAS ke 36 tahun 2023 https://pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id/uploads/lampiran/Pedoman%20Pelaksanaan%20PIMNAS%20ke%2036%20Tahun%202023.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H