Jambore Pemuda Indonesia (JPI) adalah kegiatan kemah yang diikuti oleh perwakilan pemuda dari seluruh provinsi di Indonesia serta perwakilan dari negara sahabat. Pada JPI tahun 2014 ini diikuti oleh peserta wakil dari 33 Provinsi di Indonesia dan 1 Provinsi dari negara sahabat, Timor Leste yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Bhakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP). Kegiatan kepemudaan ini merupakan suatu bentuk kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan pemahaman keanekaragaman seni budaya, memupuk rasa kesatuan dan persatuan bangsa, meningkatkan keterampilan dan melatih kreativitas menuju kemandirian pemuda.
Bentuk kegiatan inilah yang ingin dikembangkan oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia sekaligus mitra pembangunan pemuda. Kegiatan ini menjadi harapan semua pihak bahwa adanya berbagai kegiatan yang dilakukan juga akan meningkatkan produktivitas dan menjauhkan pemuda dari perilaku diskriminatif dengan memberikan beragam kegiatan positif sekaligus dapat meningkatkan kemampuan teknis dan keterampilan menjadi pemuda yang berwawasan, mandiri dan kreatif.
Melalui kegiatan JPI dan BPAP tahun 2014, para pemuda diharapkan dapat mengembangkan dirinya melalui proses interaksi budaya dan kreativitas lokal yang dikembangkan oleh masyarakat. Melalui proses interaksi, dialog, kerjasama danmemecahkan masalah bersama diantara para pemuda yang berbeda latar belakang, kelompok, golongan suku, agama dan etnis tertentu diharapkan para pemuda dapat mengembangkan kearifan untuk dapat menerima perbedaan dan menjadikannya kekuatan bersama untuk membangun bangsa sebagai wujud mempertahankan NKRI.
Maksud kegiatan JPI dan BPAP tahun 2014 adalah meningkatkanwawasan dan kreativitas pemuda melalui pemahaman keanekargaman seni budaya, memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta meningkatkan keterampilan dan kemandirian pemuda yang dilandasi semangat nasionalisme.
Alhamdullilah, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi Tuan Rumah Jambore Pemuda Indonesia dan Bakti Pemuda Antar Provinsi 2014 untuk yang pertama kalinya. Tepatnya di Kompleks Candi Prambanan, Bokoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 26 Oktober–2 November 2014. DIY sendiri mengadakan seleksi di 5 Kabupaten. Dan inilah nama-nama yang lolos pada tahun 2014. Kota Yogyakarta: Debi Tri, Putri Kumala Devianti, Fithri Kurniawati. Kabupaten Sleman: M. Buyung Manggala, Dwi Ayu, Felix Satya Nugraha. Kabupaten Kulon Progo: Arizal Candra, Deniastiwi, Harmoni. Kabupaten Bantul: Erwin Setyawan, Heru Arga, Sukmayoni. Kabupaten Gunungkidul: Arif Nur Rahman, Arum Cahya, Aji Saputra. Provinsi Partner kami adalah Maluku, Bengkulu dan Papua Barat. Masing-masing dari tiap Kabupaten hanya terpilih satu dalam Provinsi tujuan mereka. Setelah melaksanakan Jambore pemuda Indonesia bersama seluruh Pemuda dari 33 Provinsi mereka akan dipisah dan menuju provinsi tujuan tanpa ada pendamping yang menemani. Menjalani masa Bakti Pemuda Antar Provinsi sekitarkurang lebih satu bulan. Disana kita akan melaksanakkan Pembaktian dan masih banyak kegiatan lainnya, pertukaran budaya, mendapat banyak relasi, dan pengalaman hebat yang tidak akan pernah kalian lupakan.
Terus gimana sih caranya biar lolos JPI BPAP 2015?
Di Yogyakarta sendiri memiliki tahapan yang cukup ketat. Salah satunya seperti Ujian Tertulis, Wawancara dan Ketrampilan dan Bakat. Apa yang harus disiapkan?
1.Sehat, Jasmani dan Rohani
2.Niatkan diri anda dan siap atas segala tanggung jawab atas pengambilan progam ini
3.Siapkan secara matang pengetahuan anda tentang Provinsi kalian masing-masing
4.Istimewanya Provinsi anda seperti apa
5.Potensi dan SDA di Provinsi anda
6.Wawasan Nusantara
7.Tunjukkan bakat yang anda miliki seperti Menari Tradisional, Menyanyi, Pidato, Penyiar, MC dll.
8.Nilai tambahan kalau anda dapat berbahasa asing
9.Jangan takut mencoba lagi dan tetap semangat
Jadi gimana? Kalian tertarik untuk ikut? Siapkan diri kalian, tetap semangat dan Sampai Jumpa di JPI BPAP 2015 di Kepulauan Riau. Pemuda, Maju! Olahraga, Jaya! Siapa kita, Indonesia! NKRI, Harga Mati! Salam Budaya!