Lihat ke Halaman Asli

Kontribusi Mahasiswa sebagai Promotor Pendidikan dalam Rangka Mencetak Generasi Emas dan Kompetitif di Masa Mendatang

Diperbarui: 16 Mei 2022   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesejahteraan masyarakat acap kali dikaitkan dengan mutu pendidikan bangsa. Pendidikan merupakan suatu hal krusial yang mana keberadaanya harus ditunjang secara maksimal guna menyongsong masa depan bangsa yang gemilang. 

Namun nyatanya pendidikan di Indonesia masih belum sepenuhnya mampu menyejajarkan kualitas sumber daya manusia negeri ini dengan masyarakat di penjuru dunia. Dalam hal ini, masalah utama dunia pendidikan di Indonesia bukan hanya berkenaan dengan sarana prasarana, anggaran, ataupun kesadaran masyarakat belaka. 

Dewasa ini tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan kian meningkat, namun yang menjadi keprihatinan hingga detik ini adalah output bidang pendidikan berupa sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi jumlahnya terbilang rendah. Hal tersebut tentunya berdampak pada angka pengangguran di Indonesia yang menjadi ancaman sosial ekonomi.

Sungguh ironi, tingkatan pendidikan seseorang saat ini bukanlah jaminan orang tersebut mendapat kesejahteraan sosial di masyarakat khususnya dalam dunia kerja. 

Data Badan Pusat Statistik pada Agustus 2020 menunjukkan bahwa pengangguran dari kalangan terdidik di Indonesia mencapai 64,7 persen dari jumlah keseluruhan pengangguran di Indonesia atau sekitar 6,27 juta jiwa merupakan pengangguran dari kalangan terdidik. 

Patut disayangkan, kalangan terdidik yang seharusnya menjadi punggawa dalam menyongsong kemajuan negeri justru tengah terjerembab dalam dilema angka pengangguran. Sungguh hal yang sangat memprihatinkan jika generasi penurus bangsa ini tidak mampu bersaing di era ekonomi global seperti saat ini. 

Membludaknya angka pengangguran yang didominasi oleh kalangan terdidik mencerminkan perlunya perhatian khusus di bidang pendidikan. 

Dari data tersebut muncul ketakutan tersendiri di benak kaum terdidik yang mana ketika semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka kemungkinan menjadi pengangguran akan menjadi semakin tinggi pula. 

Dari fenomena yang memprihatinkan tersebut timbul analisis baru. Hal terpenting dalam upaya menekan angka pengangguran kalangan terdidik adalah dengan cara mengevaluasi sistem pendidikan yang selama ini berlangsung.

Tenaga pendidik merupakan kunci keberhasilan di bidang pendidikan. Yang menjadi evaluasi dunia pendidikan di Indonesia saat ini, pelaksanaan pendidikan seharusnya bukan hanya memperhatikan kurikulum ataupun kualitas murid yang akan didik atau dengan kata lain dari segi input saja melainkan kita harus mengedepankan seleksi terhadap kualitas tenaga pendidik. 

Hal tersebut dikarenakan "Sosok guru atau tenaga pendidik merupakan magnet bagi lulusan berkualitas dan kompeten", demikian ujar Gita Wirjawan seorang Menteri Perdagangan (2009-2014) Kabinet Indonesia Bersatu II pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di kanal YouTube pribadinya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline