Setiap peserta didik mengalami perubahan dan perkembangan yang signifikan selama proses pendidikan mereka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perkembangan adalah proses atau tahapan kemajuan dalam hal ukuran, bentuk, atau kualitas. Sedangkan peserta didik merujuk pada seorang idividu yang mengikuti pendidikan di institusi pendidikan formal, non-formal, atau informal.
Di era globalisasi yang semakin berkembang ini pendidikan karakter berperan penting dalam membantu memaksimalkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dan nilai-nilai yang di perlukan untuk menjadi individu yang berwawasan, beretika, dan berkontribusi pada masyarakat.
Beberapa waktu ini tepatnya pada hari rabu 29 Mei 2024 seorang siswi kelas 5 sekolah dasar negeri di kota Ambon, Maluku menjadi korban perundungan atau bullying kakak kelasnya. Pelaku yang merupakan kerabat kepala sekolah, menampar dan mengancam akan membunuh korban karena persoalan ejekan.
Dari kasus perundungan yang terjadi di SDN ambon tersebut memperlihatkan kekurangan akan pendidikan karakter maka dari itu untuk mencegah hal yang seperti itu perlu penekanan yang lebih besar pada nilai-nilai moral di sekolah. Dengan menerapkan pendidikan karakter dapat menjadi langkah yang efektif untuk membentuk kesadaran pentingnya menghormati akan sesama.
Pendidikan karakter sendiri adalah upaya untuk menanamkan nilai-nilai positif dalam diri siswa. Nilai-nilai ini mencakup sikap, moral, etika, dan tanggung jawab sosial, dan akan menjadi landasan untuk mereka bertindak dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, salah satu tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pendidikan karakter menjadi sarana penting untuk mencapai tujuan ini karena dapat menanamkan nilai-nilai luhur sejak dini.
Pendidikan karakter dapat diterapkan di sekolah melalui berbagai kegiatan yang dapat membantu memaksimalkan perkembangan peserta didik. Contohnya termasuk kegiatan keagamaan, kegiatan sosial seperti gotong royong, pembelajaran tematik yang memasukkan nilai-nilai karakter ke dalam setiap mata pelajaran, dan program yang mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan positif. Selain itu, sekolah dapat bekerja sama dengan orang tua dan masyarakat untuk membuat lingkungan yang mendukung pertumbuhan karakter siswa.
pendidikan karakter tidak hanya penting untuk memaksimalkan perkembangan peserta didik, tetapi juga menjadi fondasi untuk pembangunan bangsa yang lebih baik. Generasi yang berkarakter kuat akan menjadi aset berharga bagi negara karena mereka akan menjaga dan memelihara nilai-nilai luhur yang menjadi identitas bangsa. Pendidikan karakter harus menjadi prioritas dalam sistem pendidikan agar selalu dapat mencetak generasi yang cerdas, bermoral,dan siap menghadapi tantangan yang ada di masa depan dengan tangguh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H