Lihat ke Halaman Asli

pu3

Pelajar

Se Tumou, Tumou Tou

Diperbarui: 13 November 2022   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Chrisly Lamarani. dokpri

"Dasar untuk menjadi "SE TUMOU, TUMOU TOU" adalah dengan hidup."

Kisah Pahit dan Manis selalu terlintas diisi kepala, melalui kisah sahabat maupun kisah keluarga yang di deskripsikan ketika diperhadapkan lika-liku kehidupan dunia yang dibentangkan kepada mustamik "aku".

Beribu kisah di sajikan yang di arungi manusia, dan bagaimana mereka memaknai kehidupan.

Perjuangan dan kesabaran yang mereka hadapi serta diterapkan pada kehidupannya, perjuangan ingin sembuh dari penyakit maupun sembuh dari luka dunia, sempat juga akan merenggut nyawa serta mental dari setiap mereka yang menceritakan hal ini. Cerita pun tersaji, dengan merasakan kesembuhan dari setiap penyakit maupun luka yang dunia berikan.

Dikutip sedikit dari pemikiran seorang filsuf yang bernama Heidegger. Dalam sebuah kuliah di tahun 1961, Heidegger ditanyakan mengenai bagaimana kita dapat menjalani hidup kita dengan lebih baik. Ia menjawab dengan gelap, bahwa kita harus menghabiskan lebih banyak waktu 'di kuburan'.

Manfaat ketika kita pergi ke kuburan untuk ingat mati, melembutkan hati yang keras. Selain itu, bagi saya pergi ke kuburan memiliki juga pengaruh yang besar untuk membuat setiap hati yang hitam menjadi terang kembali dan membuat masalah yang kita hadapi lebih ringan untuk dijalani, menyadarkan bahwa kita memiliki sedikit waktu untuk hidup di bumi ini, dan ini dapat mendesak kita untuk memperhatikan dan bersyukur.

Untuk setiap waktu di bumi ini yang terbatas, perlu juga memperhatikan kesehatan, karena itu juga bagian dari menghargai hidup. Ada cerita seseorang yang berjuang dan sabar untuk sembuh dari rasa sakit yang berbahaya yang bisa merenggut nyawanya kapan saja, saya tersadar betapa berharganya nyawa dan juga lebih perduli untuk menjaga tubuh untuk tetap sehat.

Menyembuhkan rasa sakit adalah usaha untuk memulihkan kehidupan. Karena dengan hidup, manusia bisa melakukan kebaikan. Bisa berbakti kepada orang tua, mencari ilmu, memberikan bekal ilmu pada orang lain, karena untuk menjadi "SE TUMOU, TUMOU TOU" hanya bisa dilakukan oleh mereka yang bernafas, hidup. 

(Cpkw, 26 Maret 2022)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline