Lihat ke Halaman Asli

PUTRI IZZARUL ISMA

Mahasiswa S-1 Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Airlangga

Etika Komunikasi Sebagai Tolak Ukur Moral di Kalangan Masyarakat

Diperbarui: 8 Mei 2023   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi proses komunikasi. Sumber: jogja-training.com

Pesatnya arus modernisasi menimbulkan banyak sekali perubahan dalam segala aspek kehidupan manusia salah satunya adalah penggunaan bahasa. Di era ini penggunaan bahasa yang baik sering disepelehkan padahal bahasa merupakan sarana yang menjadi dasar terciptanya suatu komunikasi.

Sudah umum untuk diketahui bahwasannya komunikasi tidak hanya secara verbal atau tatap muka saja, tetapi komunikasi juga dapat terjadi secara non-verbal terutama melalui media sosial seperti WhatApp, Instagram, Line, Twitter, dan lain sebagainya untuk saling bertukar pesan.

Meskipun komunikasi dapat dilakukan secara non-verbal atau melalui media sosial yang pastinya para informan tidak bertatap muka secara langsung maka dari itu etika komunikasi sangatlah diperlukan. 

Etika komunikasi di sini difokuskan dalam pemilihan kata. Jika pemilihan kata yang kurang tepat dimungkinkan banyak terjadi kesalahpahaman kepada penerima informasi karena mereka tidak mengetahui intonasi dari informan melalui ketikan huruf saja.

Ilustrasi media komunikasi. Sumber: akurat.co

Perkembangan zaman saat ini tidak hanya membawa dampak positif saja salah satunya mudahnya mengirim pesan lewat smartphone. Namun, juga menjadi salah satu fakor yang menyebabkan merosot nilai moral atau norma kesantunan. 

Sedangkan, Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai moral melalui norma-norma yang ada di masyarakat. Sehingga etika komunikasi berperan untuk mengatur tata cara berkomunikasi antar sesama sebagai bentuk penghargaan pada lawan bicara.

Bentuk kemerosotan moral melalui komukasi banyak terjadi di media sosial contohnya memberikan hate comment atau komentar negatif, body shaming, pembulian atau cyber bullying, menyebarkan berita hoax, dan lain sebagainya. 

Hal ini berdampak buruk bagi penerima pesan karena bisa saja mengganggu psikologisnya atau mental health yang dapat menciptakan rasa trauma cukup mendalam.

Menurut saya, dengan menjunjung etika komunikasi maka hal tersebut akan menjadi tolak ukur moral terhadap seseorang yang bisa dikatakan baik dalam berkomukasi apabila dia dapat memilih kata yang baik dan mengerti tentang konsekuensi pesan yang akan disampaikan sebelum mengirimkan pesan tersebut kepada orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline