Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Tiongkok yang Semakin Besar terhadap Media Indonesia: Menelusuri Lanskap yang Kompleks

Diperbarui: 30 November 2023   19:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source image by USNews.com

Penulis    : Putri Indah Gita Cahyani

Reviewer : Fadlan Muzakki

Indonesia berada di persimpangan jalan ketika bergulat dengan dampak beragam dari Cina terhadap lanskap medianya. Ketika negara ini terus menavigasi hubungan yang terus berkembang ini, menjadi sangat penting bagi para pemangku kepentingan, termasuk pengawas media, masyarakat sipil, dan publik, untuk secara aktif berpartisipasi dalam menjaga prinsip-prinsip pers yang bebas dan independen. Upaya kolaboratif antara organisasi media, baik lokal maupun internasional, dapat mendorong lanskap media yang beragam dan tahan terhadap pengaruh eksternal. Selain itu, para pembuat kebijakan di Indonesia harus tetap waspada dan terus mengkaji ulang peraturan-peraturan yang ada untuk memastikan bahwa peraturan-peraturan tersebut dapat menyeimbangkan antara menarik investasi asing dan menjaga kedaulatan media di Indonesia. Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi preseden bagaimana negara dapat mempertahankan lingkungan media yang kuat dan independen di tengah dinamika global yang terus berkembang.

Dalam beberapa tahun terakhir, pengaruh Cina terhadap berbagai aspek urusan global semakin nyata, dengan dampaknya yang meluas ke lanskap media di banyak negara, termasuk Indonesia. Pengaruh yang semakin besar terhadap media di Indonesia ini telah menimbulkan kekhawatiran dan memicu diskusi tentang implikasi potensial terhadap kebebasan dan independensi jurnalistik. Salah satu aspek penting dari pengaruh Cina terhadap media di Indonesia adalah meningkatnya investasi keuangan di perusahaan-perusahaan media. Investor Cina telah menunjukkan minat untuk mengakuisisi saham di media-media di Indonesia, yang mengarah pada kekhawatiran tentang potensi campur tangan dalam keputusan editorial. Ketika organisasi media mencari stabilitas keuangan, mereka mungkin menjadi rentan terhadap tekanan eksternal, yang membahayakan kemampuan mereka untuk melaporkan secara objektif.

Selain itu, pemerintah Cina telah dikenal untuk memperluas kekuatan lunaknya melalui berbagai cara, termasuk melalui media. Perusahaan-perusahaan media milik pemerintah Cina telah memperluas kehadiran mereka di Indonesia, menawarkan narasi alternatif yang selaras dengan perspektif Beijing. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa suara-suara yang beragam dan perspektif kritis di media Indonesia mungkin dibayangi oleh narasi yang mencerminkan kepentingan Cina. Dimensi lain dari pengaruh Cina terhadap media Indonesia adalah meningkatnya kolaborasi antara organisasi media Cina dan Indonesia. Kemitraan, perjanjian pembagian konten, dan usaha patungan telah menjadi lebih umum, yang memungkinkan media Tiongkok menjangkau audiens Indonesia yang lebih luas. Meskipun kolaborasi dapat mendorong pertukaran budaya, hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang potensi sensor diri di antara media Indonesia untuk mempertahankan kemitraan ini.

Ranah digital telah memainkan peran penting dalam memperkuat pengaruh Cina di media Indonesia. Ketika perusahaan-perusahaan teknologi Cina memperluas jejak mereka secara global, mereka telah menjadi pemain kunci dalam lanskap media digital di Indonesia. Platform dan aplikasi milik Tiongkok digunakan secara luas, menyediakan platform untuk menyebarkan informasi dan mempengaruhi opini publik. Kontrol atas infrastruktur digital ini menimbulkan kekhawatiran tentang privasi data, penyensoran, dan potensi manipulasi narasi online. Menanggapi perkembangan ini, ada kesadaran yang berkembang di kalangan jurnalis dan profesional media di Indonesia tentang perlunya menjunjung tinggi etika jurnalistik dan independensi. Para pendukung kebebasan pers menekankan pentingnya organisasi media untuk mempertahankan otonomi editorial dan menolak tekanan dari luar, terlepas dari ketergantungan finansial mereka.

Pemerintah Indonesia juga memainkan peran penting dalam menjaga independensi media. Para pembuat kebijakan dan badan pengatur harus menyeimbangkan antara mendorong investasi asing dan menjaga kedaulatan media di Indonesia. Transparansi dan akuntabilitas dalam transaksi keuangan yang melibatkan perusahaan media sangat penting untuk memastikan bahwa integritas jurnalistik tetap utuh. Pengaruh Cina yang semakin besar terhadap media di Indonesia menghadirkan tantangan yang kompleks dan penuh nuansa. Meskipun investasi dan kolaborasi keuangan dapat berkontribusi pada keberlanjutan ekonomi organisasi media, hal ini juga menimbulkan risiko terhadap independensi editorial. Menavigasi lanskap ini membutuhkan pemeriksaan yang cermat terhadap pertimbangan etis, kerangka kerja regulasi, dan peran profesional media dalam menegakkan prinsip-prinsip jurnalisme dalam menghadapi tekanan eksternal.

Artikel ini dibuat sebagai syarat Tugas Mata Kuliah HIK Asia Timur

Nama Mahasiswa               : Putri Indah Gita Cahyani

Nomor Pokok Mahasiswa : 203507516087

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline