Pancasila, lima dasar negara Indonesia, bukan sekadar simbol, tetapi juga jiwa dan roh bangsa yang telah mengikat keberagaman budaya, suku, dan agama dalam satu kesatuan. Di tengah arus globalisasi dan dinamika sosial yang kian kompleks, nilai-nilai luhur Pancasila justru semakin relevan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Pancasila lahir dari pergumulan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Nilai-nilainya, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, merupakan fondasi kuat yang mampu mempersatukan bangsa yang majemuk.
Dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila dapat diwujudkan melalui sikap toleransi antarumat beragama, rasa cinta tanah air, kerjasama dalam membangun bangsa, dan semangat gotong royong. Pancasila bukan sekadar slogan, melainkan pedoman hidup yang harus diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan.
Di tengah era digital dan arus informasi yang cepat, nilai-nilai Pancasila harus terus digaungkan dan diwariskan kepada generasi muda. Generasi penerus bangsa perlu memahami dan menjiwai Pancasila agar mampu menghadapi berbagai tantangan dan menjaga persatuan bangsa di masa depan.
Pancasila merupakan warisan luhur nenek moyang yang harus kita jaga dan wariskan kepada generasi berikutnya. Dengan menerapkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menciptakan Indonesia yang harmonis, sejahtera, dan bermartabat.
Refrensi:
• Kementerian Agama Republik Indonesia (Website resmi Kementerian Agama RI yang berisi informasi tentang keragaman agama di Indonesia)
• 2. Nahdlatul Ulama (NU) (Website organisasi Islam terbesar di Indonesia yang aktif dalam dialog antaragama)