Lihat ke Halaman Asli

Putri Aulia

Mahasiswi

Perjalanan ke Suku Baduy Luar: Mengunjungi Kearifan Tradisional di Jantung, Banten

Diperbarui: 6 Juli 2024   10:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Kegiatan Menenun yang diambil oleh Mahasiswa FISIP UMj

Terletak di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, suku Baduy menawarkan pengalaman unik bagi para pengunjung yang ingin merasakan kehidupan tradisional yang masih terjaga. Suku Baduy terbagi menjadi dua kelompok: Baduy Dalam dan Baduy Luar. Kali ini, kami akan menjelajahi kehidupan Baduy Luar yang lebih terbuka terhadap dunia luar.

Perjalanan dimulai dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, ibu kota Kabupaten Lebak. Dari sini, kita menempuh perjalanan sekitar empat jam ke Desa Ciboleger, pintu gerbang menuju wilayah Baduy. Sepanjang jalan banyak pemandangan hijau, menandakan kita semakin dekat dengan alam yang masih terjaga.

Setibanya di Ciboleger, kami disambut oleh pemandu lokal Kang Mursid yang akan mengantar kita memasuki wilayah Baduy Luar. Perjalanan kaki dimulai, melintasi jalan setapak yang membelah perbukitan dan hutan. Udara segar dan suara alam yang menenangkan menemani setiap langkah.

Di desa-desa Baduy Luar, kita dapat melihat rumah-rumah tradisional yang terbuat dari bambu dan kayu, tanpa listrik atau peralatan modern. Penduduk Baduy Luar mengenakan pakaian khas mereka: kaos putih, celana hitam, dan ikat kepala biru untuk pria, serta kebaya putih dan kain hitam untuk wanita.

Selama kunjungan, kita dapat menyaksikan dan bahkan ikut serta dalam berbagai kegiatan tradisional seperti menenun kain dan menjemur cengkih. Keramahan penduduk lokal membuat pengalaman ini semakin berkesan. Dengan berkunjung ke Baduy dapat memberikan kesempatan untuk merasakan kehidupan tanpa listrik dan gadget, sebuah pengalaman yang menyadarkan kita akan kesederhanaan hidup.

Perjalanan ke Baduy Luar bukan hanya tentang wisata, tetapi juga pembelajaran tentang hidup selaras dengan alam, menjaga tradisi, dan menghargai kesederhanaan. Pulang dari sini, kita membawa bukan hanya kenangan, tetapi juga refleksi tentang gaya hidup modern kita.

Kunjungan ke suku Baduy luar ini menjadi sebuah kenangan terindah yang takkan pernah kami lupakan. Melalui kunjungan ini, kami tidak hanya dapat menikmati keindahan suku Baduy luar saja, melainkan kami juga mendapatkan banyak sekali pembelajaran terutama mengenai kesederhanaan, kebersamaan, dan keindahan menyatu dengan alam sekitar.

Selama ini, tanpa kita sadari, Kita sudah sangat bergantung dengan berbagai kemajuan teknologi seperti listrik dan gadget. Bahkan mungkin tak pernah terbayang sebelumnya oleh kita bagaimana kehidupan kita tanpa adanya listrik dan gadget tersebut. Namun dari perjalanan kunjungan ke suku Baduy ini, kami menyadari bahwa ternyata kehidupan itu dapat dijalani dengan cara yang sederhana. Kami belajar dari penduduk suku Baduy bahwa ternyata mereka juga dapat melakukan berbagai aktivitas dan dapat menjalani kehidupan mereka dengan baik tanpa adanya kemajuan teknologi seperti listrik dan gadget. Dari perjalanan ini pun, kami menyadari betapa indahnya arti sebuah kebersamaan. Walaupun tanpa adanya gadget, di sini kami tetap dapat berinteraksi satu sama lain dan bahkan di sini kami benar-benar merasakan indahnya sebuah kebersamaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline