Lihat ke Halaman Asli

Putri Ramadhani

Mahasiswa S1 - Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Review Buku Karya Tere Liye "Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin"

Diperbarui: 9 Juli 2023   23:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik

"Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin" adalah novel karya Tere Liye yang banyak diperbincangkan karena alur ceritanya yang emosional dan alur romantisnya. Buku itu bercerita tentang seorang gadis bernama Tania, yang pada usia 12 tahun harus putus sekolah dan mengemis dengan adik laki-lakinya untuk bertahan hidup. Namun, hidupnya berubah ketika bertemu Danar, yang menjadi seperti malaikat bagi keluarganya, memberi mereka makanan, tempat tinggal, pendidikan, dan masa depan yang lebih baik. Meski berbeda usia, Tania dan Danar saling jatuh cinta, namun hubungan mereka diperumit dengan pertunangan Danar dengan wanita lain bernama Ratna.

Gaya penulisan Tere Liye dalam "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin" berkontribusi pada pada kedalaman emosional dan keterkaitan cerita, menjadikannya bacaan yang menarik bagi banyak pembaca. Gaya kepenulisan yang dapat saya tangkap dalam cerita beberapa cara :

  • Bahasa sederhana: Tere Liye menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami, membuat buku ini dapat diakses oleh berbagai kalangan pembaca.
  • Kedalaman emosional: Gaya penulisan penulis menciptakan hubungan emosional yang mendalam antara pembaca dan karakter, membuat mereka merasa terlibat dalam cerita.
  • Relatable character: Gaya penulisan Tere Liye menciptakan karakter yang relatable dan realistis, sehingga memudahkan pembaca untuk berempati dengan perjuangan dan kemenangan mereka.
  • Kecepatan lambat: Beberapa pengulas telah mencatat bahwa kecepatan buku yang lambat mungkin menjadi tantangan bagi sebagian pembaca, tetapi juga memungkinkan eksplorasi karakter dan emosi mereka yang lebih mendalam.

Secara keseluruhan, buku ini mendapat ulasan positif untuk bahasanya yang sederhana, kedalaman emosi, dan karakter yang bisa diterima. Namun, beberapa pengulas mencatat bahwa kecepatan buku yang lambat dan bahasa yang sulit dipahami mungkin menjadi tantangan bagi beberapa pembaca. Meskipun demikian, "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin" tetap menjadi novel populer di kalangan pembaca Indonesia dan penggemar karya Tere Liye.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline