Lihat ke Halaman Asli

putri handayani

mahasiswi PGSD

Keterbatasan Fasilitas Gadget Peserta Didik Saat Proses Pembelajaran Daring

Diperbarui: 5 Mei 2021   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Para guru memahami  home learning adalah dengan memberikan tugas-tugas secara online, dan pengumpulannya pun online. Alhasil para siswa dan orang tua mengeluh.  Seiring dengan 14 hari belajar di rumah, ternyata tugas yang harus dikerjakan anak-anak mereka di rumah malah sangat banyak, karena semua guru bidang studi memberikan tugas yang butuh dikerjakan lebih dari 1 jam. Akibatnya, tugas makin menumpuk-numpuk, anak-anak jadi kelelahan.

Kemampuan dan peran guru sebagai fasilitator, harus mampu memfasilitasi segala keterbatasan orangtua dan siswanya. Khususnya orangtua dan siswa dengan keterbatasan fasilitas dasar dalam penerapan metode e-learning, yaitu gadget dan internet. Dan tentu, ini tidak terbatas wilayah teritorial. Artinya guru adalah pribadi yang wajib menguasai kemampuan pedagogi, andragogi, dan komunikasi terbaik. Tidak ada pengecualian, guru di kota, sekolah favorit, sekolah biasa, maupun guru yang berkiprah di desa atau di daerah pelosok.

Selain berdampak pada kegiatan belajar, minimnya komunikasi antara sekolah dan siswa dikhawatirkan memicu siswa keluyuran dan malah bermain saat jam belajar. Pada akhirnya Imbar menginstruksikan guru dan tenaga pendidik mengawasi siswa yang domisilinya masih dekat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline