Seperti yang diketahui transportasi merupakan salah satu sektor terpenting bagi kehidupan yang dinamis di Indonesia. Karena transportasi mempengaruhi aspek sosial, terutama pada Kota Jakarta yang hampir semua para pekerja menggunakannya. Kalian semua tau ngga sih kalau warga Jakarta punya Top Five Transportasi Umum Andalan, apa aja sih? Jadi yang pertama ada KAI Commuter Line, lalu Trans Jakarta, MRT, LRT dan top 5 terakhir yaitu angkot atau yang sering kita lihat sekarang adalah JakLingko
Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta 2024, warga Jakarta dan sekitarnya sudah berkontribusi membirukan langit dengan naik tranportasi umum! Data statistic mencatat, lebih dari 190 juta total penumpang menggunakan transportasi umum sepanjang bulan Januari hingga Juni 2024. Dari semua tranposrtasi publik yang ada, menurut kalian mana nih yang mendominasi kota?
Nah, seperti yang kita tau stasiun Manggarai dengan KRL nya yang sangat padat setiap hari terutama pada jam sibuk membuat para pekerja harus lebih ekstra dalam menempuh perjalanan. Relasi transit peron jalur Jakarta-Bogor dan Cikarang-TanahAbang selalu menjadi tujuan bagi para pekerja terutama, hal ini terjadi sejak Kementrian perhubungan mengembangkan stasiun Manggarai untuk melayani jalur double double track hingga 2025 mendatang, Stasiun Manggarai seringkali mendapatkan adanya perubahan jalur yang mengakibatkan dampak buruk bagi penumpang.
Selain dampak buruk seperti padatnya stasiun Manggarai banyak juga karyawan yang memilih resign dari kantor nya demi tidak melakukan transit di Manggarai, apakah tidak ada transportasi lain selain menggunakan KRL? Tentu transportasi lain ada dan bisa kita gunakan, namun alasannya cukup signifikan karna KRL salah satu transportasi yang biayanya cukup murah dengan fasilitas yang memadai. Para pekerja kerap kali ramai curhat bagaimana kerasnya perjuangan hidup di stasiun Manggarai, keramaian penumpang sering terlihat dari peron tujuan Cikini-Jakarta Kota dan kembali ke peron tujuan Tanah Abang-Duri-Kampung Bandan untuk melanjutkan perjalanan. Terlihat banyaknya petugas yang membantu para penumpang untuk memberi arahan agar tidak berdiri pada escalator bagian kanan, dan membawa papan petunjuk Stasiun tujuan guna menghindari kepadatan penumpang. Selain itu, petugas keamanan juga disiagakan di lokasi.
Beralih dari KRL, yang kita tau TransJakarta juga termasuk tranportasi umum yang paling sering di gunakan para pekerja di kota Jakarta. Bahkan TransJakarta tahun ini berencana menambah 500 unit bus baru. Catatan yang didapat bahwa warga Jakarta yang menggunakan TransJakarta sekitar 1,3 juta orang per hari. Kalau KRL ada tempat transit yang padat di Manggarai, TransJakarta juga di padati dengan Halte Bundaran HI dan Halte Dukuhatas. Kalian tau apa kendala yang sering terjad ketika naik TransJakarta? Seringkali bus Transjakarta telat sampai di halte tujuan hingga 1 jam lamanya yang membuat padatnya antrean di halte, kendala ini juga didapati karna bus terhambat arus lalu lintas.
Sama halnya dengan KRL Transjakarta sebagai salah satu dari transum yang sangat diminati oleh para penduduk dan para pekerja di kota Jakarta sana Transjakarta tentunya sangat memudahkan para pekerja diluar sana dalam akses transportasi mereka, dengan harga yang sangat terjangkau yaitu hanya 3.500 rupiah sekali naik dan rutenya yang sangat memadai hal ini tentu sangat memudahkan para penduduk kota untu pergi ke tempat-tempat yang mereka inginkan tapi di alik semua akses kemudahan yang diberikan oleh pemerintah nyatanya Transjakarta ini masih menua pro dan kontra dari para masyarakat, karena Transjakarta ini transportasi umum yang berbentuk bis maka daya tampung dari transportasi ini tidak terlalu besar seperti KRL dan juga armada yang berjalan tidak terlalu banyak dan masih terbatas untuk beberapa rute jadi para penumpang harus lebih sabar menunggu bis berikutnya jika sedang menunggu di halte atau tertinggal bis yang lain.
Oke teman-teman jadi dari penjelasan yang sudah disampaikan, kita semua dapat menyimpulkan bahwa transportasi umum di Jakarta, seperti KRL, TransJakarta, MRT, LRT, dan JakLingko, memiliki peran yang sangat penting dalam mobilitas masyarakat, terutama bagi para pekerja. Efektivitas transportasi umum ini terlihat dari jumlah penumpang yang mencapai lebih dari 190 juta pada semester pertama tahun 2024, yang turut mendukung program pengurangan polusi udara di Jakarta.
Namun, terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi:
1. KRL Commuter Line menjadi transportasi andalan karena murah dan efisien, tetapi sering mengalami kepadatan tinggi, khususnya di Stasiun Manggarai sebagai pusat transit. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang, bahkan mendorong sebagian pekerja untuk menghindari rute ini.
2. TransJakarta juga diminati karena tarifnya yang terjangkau dan rute yang memadai. Namun, kendala seperti keterlambatan bus dan terbatasnya kapasitas armada membuat penumpang sering menghadapi antrean panjang di halte-halte utama.
Kedua transportasi ini, meski memiliki kelemahan, tetap menjadi solusi utama bagi para pekerja di Jakarta. Upaya pemerintah, seperti penambahan armada TransJakarta dan pengembangan infrastruktur KRL, menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas transportasi umum di masa mendatang.