Lihat ke Halaman Asli

Ruang yang Berbeda

Diperbarui: 17 Desember 2024   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di setiap langkahmu yang penuh harap,
kulihat keteguhan yang tak pernah goyah.
Kau berdiri di ujung cinta,
menantiku, meski kutahu aku tak bisa menghampirimu.

Kau berjuang tanpa lelah,
memeluk rindu yang tak kunjung tersampaikan.
Namun, kasih, hatiku terkurung di ruang yang berbeda,
tak pernah mampu menggapai cinta yang kau beri.

Aku tersenyum untukmu,
namun di balik senyum itu, ada rasa bersalah yang mengiris.
Kau tak pantas terluka oleh ketidakmampuanku,
tapi aku tak bisa memberi apa yang seharusnya kau miliki.

Setiap doa yang kau titipkan padaku,
adalah beban di hatiku yang tak bisa kugenggam.
Aku ingin berkata, aku pun ingin bahagia bersamamu,
tapi kenyataan tak berpihak pada kita.

Maafkan aku,
atas cinta yang tak mampu kutumbuhkan,
atas hati yang tak bisa kuberikan.
Bukan karena aku tak melihat perjuanganmu,
tapi karena hatiku tak mampu berpaling ke arahmu.

Jika cinta adalah ketulusan,
maka biarkan aku mencintaimu dengan cara ini:
menjauh,
agar kau temukan bahagia di tempat lain,
di hati yang mampu membalas cintamu,
dengan ketulusan yang layak untukmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline