Lihat ke Halaman Asli

Putri EkaSari

Karyawati

Cerpen: Penasaran Membawa Petaka

Diperbarui: 20 November 2024   07:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Halo Pak.. tumben tak bareng Ibu.." Tegurku kepada Pak Kumbang keheranan, karena biasanya kulihat Pak Kumbang selalu berdua dengan istrinya. Romantis sekali..

"Ia nih.. si Ibu lagi di rumah nemenin ade, lagi tak enak badan" Jawab pak Kumbang sambil lewat menuju bunga sebelah.  

Aku pun mengangguk sambil berlalu. Mulai menyusuri kebun bunga di taman indah yang dipenuhi banyak bunga dan tanaman. 

Ku amati di pintu depan gapuranya, terdapat tulisan, 'Taman Layla'. Taman yang terletak di daerah Puncak, Bogor. Memiliki udara yang masih asri dan segar. Jauh dari polusi seperti di kota besar.

Ku edarkan mataku ke sekeliling taman, penglihatanku terasa begitu segar melihat warna warni bunga-bunga yang ada di sana. Rasanya seperti di negeri pelangi, semua warna ada. 

Ungu dan kuning Bunga Aster, Bunga Lily yang putih cantik, mawar yang merah merekah. Kamboja pink juga putih yang menggairahkan. Berdampingan dengan warna hijau serta pink dari bunga teratai yang menyembul dari kolam di tengah taman. 

Aku begitu tertarik dengan bunga Lily yang tak jauh dariku. Ia adalah bunga jenis bakung berwarna putih yang anggun seolah melambai ke arahku. 

Hm.. pantas saja aku dan teman-teman harus berburu lebih dahulu singgah di bunga ini, sebelum kami keduluan oleh manusia. Yang menggunakan bunga Lily untuk dekorasi rumah atau acara-acara besar mereka.

Pernah di suatu kesempatan aku melihat manusia di taman Layla yang menggunakan berbagai jenis warna bunga lily untuk dekorasi pernikahan, cantik sekali. Kulihat warna merah, kuning, pink, hijau pun ada di sana tak terkecuali putih serupa dengan yang ada di taman ini.

Bunga Lily begitu cantik bersanding bersama dengan jenis bunga dekorasi pelaminan lainnya. Diantaranya anggrek, gardenia maupun peony.

Bau harum bunga Lily di sudut taman, menusuk ke hidungku. Seolah menarikku untuk menghampirinya. Sayapku yang mungil pun langsung terbang menghampirinya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline