Lihat ke Halaman Asli

Pandangan Liberalisme terhadap Krisis Energi di Negara Siberia

Diperbarui: 1 Desember 2024   19:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Krisis energi-iklim telah menjadi salah satu krisis besar yang memengaruhi dunia kita saat ini. Dengan efek yang berasal dari krisis energi-iklim itu sendiri, cuaca ekstrem menjadi lebih umum di dunia saat ini, terutama efek yang diakibatkan oleh krisis energi-iklim itu sendiri, menghasilkan kualitas udara yang buruk dan mengintensifkan suhu dunia. Bahkan ada korelasi yang signifikan antara energi-iklim dan bidang pertanian, dari mana bahan pangan dihasilkan. Secara logika, energi-iklim yang berkualitas ialah salah satu faktor kunci utama dalam menghasilkan makanan berkualitas bagi umat manusia. Penyebab utama krisis energi-iklim terletak pada jumlah pelepasan karbon yang berlebihan ke udara, penggunaan energi dan sumber daya tak terbarukan (bahan bakar fosil dan energi nuklir) yang telah menjadi sumber energi utama umat manusia yang berkontribusi dalam kehidupan kita sehari-hari. Sekarang telah sampai pada titik di mana krisis energi-iklim juga berpengaruh pada kesehatan mental, terutama penyakit mental baru-baru ini yang ditemukan yang dikenal sebagai "Climate Anxiety" dan"Eco Stress". Climate Anxiety, atau secara bahasa kecemasan energi-iklim, merupakan fenomena psikis yang terjadi akibat kesadaran akan krisis energi-iklim dan potensi dampak negatifnya terhadap lingkungan, jiwa masyarakat, bahkan juga bagi generasi yang akan datang. Terjadinya fenomena psikis tersebut dapat memanifestasikan perasaan takut, kecemasan, rasa tertekan, dan tidak berdaya pada masyarakat yang dapat mempengaruhi mentalitas mereka secara negatif. Sedangkan , Eco Stress merupakan istilah yang mengacu pada stres umum masyarakat yang disebabkan oleh realitas masalah lingkungan seperti: bencana alam, polusi dan degradasi ekologis lainnya yang mereka hadapi. Terjadinya Eco Stress muncul sebagai respons terhadap peristiwa lingkungan langsung atau bahkan kekhawatiran yang dapat muncul dalam jangka panjang. Setelah mengetahui dampak dan dampak dari krisis energi-iklim itu sendiri, oleh karena itu, kita harus lebih sadar dan memperhatikan masalah itu, mengingat itu adalah esensi kehidupan utama bagi planet bumi kita. 

Salah satu isu energi-iklim yang menjadi faktor pendorong pemanasan global itu sendiri, berasal dari kawah yang terletak di Republik Sakha di timur laut Siberia di Rusia yang dikenal sebagai kawah Batagaika, juga dikenal sebagai "pintu gerbang neraka". Kawah Batagaika merupakan hasil depresi termokarst yang terbentuk dengan bantuan dari proses permafrost di wilayah Pegunungan Chersky. Proses permafrost merupakan suatu proses dimana lahan tanah tertentu mengalami pembekuan secara permanen setiap dua tahun diakibatkan oleh suhu yang sangat dingin. Proses permafrost terjadi pada lahan tanah yang terletak di wilayah pegunungan. Secara sejarah, kawah batagaika mulai terbentuk pada tahun 1960-an setelah akibat deforestasi yang cepat selama era Soviet dan juga hasil dari pencairan  proses permafrost. Akibat dari hasil deforestasi tersebut justru mengeliminasikan segala vegetasi dan sumber hijau lainnya yang berperan sebagai pelindung lahan dan stabilisator dalam mengatur dan menjaga stabilitas atau ketetapan suhu bagi lahan itu sendiri. "Tanpa vegetasi tersebut, lebih banyak energy termal dari matahari dapat mencairkan lapisan tanah beku itu, yang merupakan penyebab dari terbentuknya jurang pada lereng bawah itu," itulah ungkapan dari Roger Michaelides, seorang asisten profesor ilmu bumi dan planet di Universitas Washington, di kota Missouri, AS. Beliau juga tambah bahwa, terbentuknya jurang itu dapat menyebabkan pencairan lapisan tanah beku lebih lanjut selama musim panas berikutnya serta ekselirasi dari fenomena pemanasan global, yang juga menyebabkan jurang itu membesar dan meluas sampai kedalam-dalam setiap lapisan bumi. sampai terbentuklah kemerosotan besar sehingga pada titik itulah dimana karbon serta metana yang ada didalam setiap lapisan bumi itu selama ribuan tahun dilepaskan ke atmosfer bumi yang menjadi penyebab bagaimana proses pemanasan global dipercepatkan. Begitulah sejarah terbentuknya kawah batagaika di Siberia yang kita kenal sampai sekarang, yang menjadi salah satu faktor kontribusi besar dalam percepatnya pemanasan global yang termasuk krisis e nergi-iklim bagi planet bumi kita. Dan tambahan, kawah tersebut merupakan symbol tantangan lingkungan terbesar yang dihadapi didunia ini dari tahun 1960 sampai sekarang.Bila kita lihat isu energi-iklim tersebut yang terjadi di Siberia dalam pandangan liberalisme, kita bisa lihat bahwa akibat dari munculnya krisis energi-iklim di kawah batagaika disebabkan oleh penyebab-penyebab yang dijelaskan sebagai berikut:

  • Pemanasan global yang diakibatkan oleh kurangnya kerjasama serta koordinasi internasional dalam mengurangi emisi gas rumah kaca serta penggunaan energi karbon.
  • Munculnya kawah tersebut diakibatkan oleh deforestasi besar pada area wilayah pegunungan Chersky pada tahun 1960-an, serta pencairan dari lapisan tanah beku tersebut. Itu menurut pandangan liberal, diakibatkan oleh kurangnya pengaturan kebijakan lingkungan yang kuat, kegagalan institusi untuk memprioritaskan bagaimana keberlanjutannya, dan perang.
  • Kurangnya interdepensi antarnegara dalam saling mengevaluasi segi ekonomi dan ekologi. Pada era pasca-perang dan era soviet, setiap negara terutama negara-negara maju meski berkontribusi besar pada emisi global, namun sering gagal dalam memberikan dukungan finansial yang maksimal terhadap negara-negara dengan kawasan rentan seperti negara Siberia. Dari aksi itulah, bentuk kurangnya kesadaran besar betapa pentingnya jejak kawah tersebut akan membawa potensi ancaman buruk bagi planet bumi.
  • Kurangnya kesadaran global akan peran wilayah Arktik. Bagi setiap orang, wilayah arktik ialah suatu hal yang tidak perlu dikhawatirkan karena dikenal dengan suhu yang sangat dingin sehingga berperan dalam menjaga keseimbangan suhu dan iklim di dunia. Namun dengan adanya kawah batagaika itu, seharusnya penting untuk ditanggapi bagi seluruh negara untuk mempelajari serta memahami secara dalam tentang kawah itu sampai dirancanglah solusi dan upaya dalam mengatasi masalah lingkungan tersebut.

Begitulah dampak dari isu lingkungan yang terjadi di Siberia melalui pandangan liberalisme. Oleh karena itulah, pentingnya kawah bagaikan tersebut untuk menangkap perhatian kami untuk sadar kembali bahwa kawah tersebut merupakan salah satu krisis lingkungan bagi iklim dan energi, terutama bagi warga negara Siberia. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana seharusnya upaya Siberia dalam menangani krisis energi-iklim yang terjadi hasil dari kawah tersebut:

  • Kawah itu terus berkembang sehingga sangat diperlukan bagi para ilmuwan dan ahli geografis untuk melakukan penelitian serta pemantauan ilmiah secara intensif untuk meneliti kondisi kawah tersebut serta mempertimbangkan prediksi hasil yang didapatkan dari kawah itu.
  • Partisipasi para warga negara Siberia dalam melaksanakan kegiatan dan proyek kesadaran lingkungan alam seperti kegiatan menanam pohon bersama, penanaman tumbuhan serta vegetasi alam lainnya yang dapat berpotensi menstabilkan keadaan lahan tanah di wilayah pegunungan Chersky.
  • Meningkatkan kesadaran warga terhadap pentingnya melindungi dan melestarikan lingkungan, serta memberitahu mereka bahwa energy seperti karbon dan mentana dapat diganti dengan energy yang dapat diperbarui, yakni energi solar, energi angin, energi air, energi biomassa, biofuel, dan energi alam lainnya.
  • Peningkatan suara terhadap isu kawah batagaika sehingga disampaikan kepada dunia diplomasi dalam menyuarakan krisis energi-iklim tersebut sehingga diperolehlah perlindungan serta perkokohan kebijakan dan regulasi terhadap lingkungan alam, terutama bagi negara-negara dengan kawasan yang rawan seperti negara Siberia.

Dengan diterapkan upaya-upaya yang dilakukan oleh warga negara Siberia, maka aka nada sebuah kemungkinan dan harapan dalam mengatasi krisis energy-iklim yang mereka alami.

Referensi

Batagaika, "Pintu Neraka" Yang Kian Menganga di Siberia. (2021, July 9). CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210709100033-269-665334/batagaika-pintu-neraka-yang-kian-menganga-di-siberia

Hogenboom, M. (2017, March 9). Di Siberia Ada Lubang Raksasa Yang Semakin Membesar. BBC News. https://www.bbc.com/indonesia/vert-earth-39176351

Kiger, P. J. (2024, March 12). Siberia's Batagaika Crater Just Keeps Growing, and That's Not Good. Howstuffworks. https://science.howstuffworks.com/environmental/earth/geology/batagaika-crater.htm

Yale Experts Explains Climate Anxiety. (2023, March 13). Yale Sustainability. https://sustainability.yale.edu/explainers/yale-experts-explain-climate-anxiety

https://www.iberdrola.com/sustainability/what-is-permafrost

https://polarpedia.eu/en/batagaika-crater/#:~:text=By%20locals%20it%20is%20often,of%20cave%20lions%20and%20wolves.&text=Batagaika%20crater%20%E2%80%93%20video

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline