Lihat ke Halaman Asli

Putri Diah pasya

mahasiswi Hukum Ekonomi Syariah IAIN Langsa, Ketua Kelompok Studi Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri Langsa

Kenduri Sawah Warga Gampong Loot, Tradisi Kearifan Lokal untuk Menjaga Kesuburan Tanah

Diperbarui: 30 Agustus 2024   13:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gampong Loot Serbajadi/dokpri

Gampong Loot, Serba Jadi- Pada siang hari tanggal 9 Agustus 2024, suasana di sawah Gampong Loot Kecamatan Sebajadi dipenuhi dengan keramaian yang khas. Warga setempat melaksanakan tradisi tahunan yang dikenal sebagai Kenduri Sawah. Acara ini diadakan secara rutin setiap kali sawah mulai turun bibit padi dan ketika tanaman padi mulai tumbuh bunga. 

Kenduri Sawah adalah tradisi lokal yang telah diwariskan turun-temurun oleh masyarakat Gampong Loot. Kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur dan doa bersama yang diadakan untuk memohon agar tanaman padi yang sedang tumbuh tidak diganggu oleh hama dan dapat tumbuh dengan baik. Para petani dan warga setempat berkumpul di gubuk sawah mereka untuk melaksanakan acara ini, yang terdiri dari pembacaan tahtim tahlil serta doa-doa khusus.

gampong Loot Serbajadii/dokpri

 Pada acara yang berlangsung siang itu, warga Gampong Loot memperlihatkan kekompakan dan kebersamaan mereka dengan antusiasme yang tinggi. Di tengah sawah yang mulai berbunga dan mereka berkumpul dengan penuh khidmat tersebut, para pemimpin agama memimpin doa dan tahlil, sementara warga lainnya menyimak dengan seksama. 

Tradisi Kenduri Sawah memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat setempat. Selain sebagai ungkapan syukur, acara ini juga merupakan upaya untuk menjaga keharmonisan antara manusia dan alam. Dengan doa bersama, diharapkan sawah-sawah mereka terhindar dari gangguan hama dan cuaca yang merugikan, sehingga hasil panen padi dapat maksimal. 

Selain doa, Kenduri Sawah juga menjadi kesempatan bagi warga untuk berkumpul dan saling berbagi cerita serta pengalaman. Kegiatan ini mempererat tali silaturahmi di antara mereka dan memperkuat rasa kebersamaan yang telah lama terjalin. Seiring dengan perkembangan zaman, meskipun teknologi dan metode pertanian modern semakin berkembang, tradisi Kenduri Sawah tetap dipertahankan sebagai bentuk kearifan lokal yang tak ternilai harganya. 

gampong Loot Serbajadii/dokpri

Kenduri Sawah bukan hanya sekadar ritual, melainkan juga simbol dari ketergantungan masyarakat terhadap alam serta rasa hormat terhadap lingkungan yang mendukung kehidupan mereka. Bagi warga Gampong Loot, menjaga tradisi ini berarti menjaga identitas dan warisan budaya mereka, serta memastikan bahwa generasi mendatang tetap dapat merasakan manfaat dan makna dari tradisi yang telah ada sejak dahulu kala. 

Acara Kenduri Sawah di Gampong Loot pada 9 Agustus 2024 ini menunjukkan betapa pentingnya peran tradisi dalam kehidupan masyarakat. Dengan semangat kebersamaan dan doa yang tulus, diharapkan hasil pertanian mereka tahun ini akan melimpah dan sawah-sawah mereka tetap subur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline