Lihat ke Halaman Asli

Air Force Run 2017: Pengalaman Seru Berlari Bersama Pasukan Baret Jingga TNI-AU

Diperbarui: 24 November 2017   08:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Lari di landasan pesawat militer? Kapan lagi. Promosi inilah yang menggoda saya dan suami untuk mengikuti lomba lari Air Force Run 2017 yang digelar oleh TNI AU di Lanud Halim Perdana Kusuma akhir minggu lalu, setelah hampir dua tahun tidak mengikuti event lari apapun. Ternyata, pengalaman yang didapat lebih seru dari ekspektasi kami. 

Air Force Run 2017 ini merupakan lomba lari tahunan dalam rangkaian kegiatan dari HUT Pia Ardya Garini yang ke-61. Kegiatan ini diikuti sekitar 2200 peserta -dari kategori jarak 5K dan 10k- yang memadati lapangan Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur pada Minggu 19 November 2017 pagi.

Military experiencesudah dirasakan sejak pagi hari dengan senam pemanasan ala tentara di Lapangan Kohanudnas. Kemudian mengikuti kebiasaan para prajurit TNI-AU setempat, tepat jam 6 pagi seluruh peserta dan panitia bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Pukul 6.30, suami saya beserta para peserta kategori 10K lainnya memulai start lari. Sepuluh menit kemudian, para peserta kategori 5K juga memulai start lari, kali ini didampingi oleh pasukan Baret Jingga alias Paskhas (Korps Pasukan Khas) TNI-AU. 

Dok.pribadi

Pasukan Baret Jingga ini berlari dengan menyanyikan lagu-lagu dan yel-yel penyemangat. Lumayan juga, yang tadinya saya agak malas-malasan larinya malah jadi bersemangat sampai bisa terus menempel pasukan hingga 2 km pertama. Apalagi dengan mengikuti pasukan ini sebagai pacer, peserta bisa mengatur kecepatan lari -tidak yang terlalu cepat di awal, tapi kemudian malah ngos-ngosan-  karena pasukan berlari dengan kecepatan konstan. Pasukan ini juga dilengkapi dengan prajurit medik, untuk pertolongan pertama apabila ada peserta yang cedera. 

Trek lari Air Force Run ini dijamin tidak membosankan. Melewati hutan kota Halim yang asri dan rindang, udaranya masih terasa sejuk segar walau start lari terbilang cukup 'siang'. Bisalah dibilang ini berlari sambil Shinrin-yoku alias 'forest bathing'. Jalannya pun tidak datar-datar saja, tetapi juga ada tanjakan dan turunan. Tentu saja dengan bonus utamanya trek yang melewati hanggar skuadron dan landasan pesawat militer. Saking kerennya, banyak peserta yang merelawakan waktu larinya di sini untuk berswafoto. 

Dok.pribadi

Dengan 'jualan'  berupa rute yang nyaman, hijau, dan asri (dan merupakan zona khusus militer! Google Street View tidak bisa akses/ lewat di sini! ), diselingi oleh pameran pesawat-pesawat tempur di landasan, event lari ini laris diikuti hampir oleh semua umur. Banyak sekali anak kecil, mungkin dari umur 3-4 tahun, sampai ada juga nenek-nenek berusia 70-an tahun. Kualitas race pack yang dibagikan juga ciamik dan medali yang diberikan untuk para finisher pun keren bernuansa militer. Hal-hal inilah yang menjadi kelebihan Air Force Run dibanding event lari lainnya. 

Dok.pribadi

Kegiatan ini sepertinya berhasil mendekatkan masyarakat sipil dengan TNI-AU dan sekaligus mengenalkan Lanud Halim Perdana Kusuma yang merupakan milik masyarakat juga. Dengan segala kelebihan event lari ini, mudah-mudahan di event selanjutnya saya bisa ikut lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline