Lihat ke Halaman Asli

Kartika Lestari

rkartikalestari

Saksi Bisu: pesan dari satu pohon tersisa setelah Gempa Tohoku 2011

Diperbarui: 10 Mei 2024   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Koleksi pribadi


          

   

Sebuah pohon tersisa di sepanjang pantai Rikuzentakata, propinsi Iwate di Jepang, setelah gempa besar dan tsunami melanda Tohoku tahun 2011. Tsunami telah membawa pergi semua pohon pinus kecuali satu yang tetap berdiri dalam kesendirian. Saat saya mengunjungi tempat ini, saya mencoba menyatukan hati saya dengan "survivor" yang merupakan saksi satu-satunya, dan mengungkapkan emosi yang disampaikan melalui tiga puisi dan foto. Puisi ini, yang sering disebut sebagai "ode", adalah terjemahan dari versi asli dalam Bahasa Inggris yang telah publikasi di White Enso.

Foto: Koleksi pribadi


                 

 AGAR KAU MELIHATKU
Aku sendiri
menjulang tinggi
agar kau melihatku di sini
dan tak lupa akan memori
saat gelombang tinggi.
Jangan…jangan pernah lagi
kau bangun rumah di sini.
Biarkan kutetap sendiri
agar kau melihatku di sini
dan ingat untuk tidak lagi
membangun kehidupan di tepi.

Foto: Koleksi pribadi

     

TAK TERGOYAHKAN
Sang gelombang datang
dan mereka pun berhamburan.
Lautan menduduki daratan.
Suara-suara menggema bersahutan
menjadi latar benda-benda yang mengambang.
Bumi dan air mengguncang
teman-teman pinusku yang melambai ke awan.
Kehidupan berubah dalam satu dentang.
Ayunan melambat... tenang...
dan tanah muncul ke permukaan,
tapi semua lenyap dari pandangan,
meninggalkanku menjulang
sendiri bersama dengan
konkrit bengkok di belakang.

Foto: Koleksi pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline