Lihat ke Halaman Asli

putri banga

MAHASISWA

Pembuatan Spray Anti Nyamuk Alami Berbahan Dasar Kulit Jeruk dan Serai

Diperbarui: 21 November 2023   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gamabar 1: Foto Milik Pribadi

RINGKASAN

Penyakit demam berdarah dengue atau DBD adalah salah satu penyakit yang cukup berbahaya yang ada di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dangue dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegipti. Nyamuk ini merupakan penyebab DBD yang akan menularkan virus saat menggigit dan menghisap darah korbannya Penyakit malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit protozoa yang disebut plasmodium yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Penyakit malaria ditularkan dari penderita ke orang yang sehat oleh nyamuk Anopheles. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan laju penularan penyakit malaria yaitu dengan mengurangi kepadatan populasi vektor (larva nyamuk).
Untuk itu perlu adanya upaya pencecgahan terhadap penyebaran nyamuk yang diakibatkan kurangnya menjaga kebersihan lingkungan, menimbun barang bekas yang tidak terpakai, menghilngkan genangan air dan menaburkan bubuk abete. Salah satu upaya pemberantasan dan pencegahan penularan penyakit malaria dapat dilakukan dengan pengendalian vektor dari penyakit tersebut. limonoid yang dapat dihirup langsung oleh nyamuk dan merusak sel-sel tubuh nyamuk, serta senyawa aktif yang dapat mengusir nyamuk, seperti citronellal, geranioldan linalool. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) banyak digunakan karena kandungan kimia yang berkhasiat dalam tanaman tersebut. Kulit buah jeruk nipis Citrus aurantifolia dapat digunakan sebagai mengandung senyawa kimia yang merupakan metabolit sekunder seperti minyak atsiri, flavonoid, saponin, steroid, dan terpen. Kandungan minyak atsiri pada kulit jeruk nipis seperti limonen atau limonoid menghambat pergantian kulit pada larva dan dapat masuk ke dalam tubuh larva nyamuk sebagai racun (Ekawati, 2017).

PENDAHULUAN


Penyakit malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit protozoa yang disebut plasmodium yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Penyakit malaria ditularkan dari penderita ke orang yang sehat oleh nyamuk Anopheles. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan laju penularan penyakit malaria yaitu dengan mengurangi kepadatan populasi vektor (larva nyamuk).
Untuk itu perlu adanya upaya pencecgahan terhadap penyebaran nyamuk yang diakibatkan kurangnya menjaga kebersihan lingkungan, menimbun barang bekas yang tidak terpakai, menghilngkan genangan air dan menaburkan bubuk abete

Di Indonesia telah ditemukan 20 spesies Anopheles yang menjadi vektor malaria, salah satunya yaitu Anopheles aconitus (Ningsi, et al., 2016). N.N-dietil-m-toluamid ( DEET ) merupakan senyawa yang sering digunakan sebagai repellan sintetik. Repellan ini tidak hanya toksik bagi nyamuk tapi juga menimbulkan dampak yang merugikan bagi manusia dan lingkungan. Dampak yang merugikan itu dapat berupa gangguan kulit seperti iritasi kulit,eritema,pruritis bahkan dapat menimbulkan kejang, depresi saluran pernafasan bahkan koma. Oleh, karena itu ,sekarang ini diupayakan dengan giat oleh para peneliti untuk membuat repellan yang mengandung bahan alami yang aman bagi manusia dan lingkungan. (Badan Pengawas obat dan Makanan, 2010). Aktivitas larvasida dari ekstrak kulit jeruk nipis (Citrus hystrix D.C.) terhadap larva nyamuk. Jeruk nipis memiliki khasiat dan kegunaan dalam pembuatan obat nyamuk. Ada beberapa manfaat jeruk nipis dalam mengusir nyamuk yaitu mengandung minyak atsiri yang terdapat pada kulit jeruk dan mengandung limonoid yang dapat dihirup langsung oleh nyamuk dan merusak sel-sel tubuh nyamuk, serta senyawa aktif yang dapat mengusir nyamuk, seperti citronellal, geranioldan linalool. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) banyak digunakan karena kandungan kimia yang berkhasiat dalam tanaman tersebut. Kulit buah jeruk nipis Citrus aurantifolia dapat digunakan sebagai mengandung senyawa kimia yang merupakan metabolit sekunder seperti minyak atsiri, flavonoid, saponin, steroid, dan terpen. Kandungan minyak atsiri pada kulit jeruk nipis seperti limonen atau limonoid menghambat pergantian kulit pada larva dan dapat masuk ke dalam tubuh larva nyamuk sebagai racun (Ekawati, 2017).


Daun serai dan kulit jeruk dapat dimanfaatkan sebagai bahan insektisida alami untuk mencegah penyebaran nyamuk sebagai vektor pembawa penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD). Kandungan sitronelal, sitronelol, dan geraniol yang terdapat pada daun serai dan kulit jeruk dapat mencegah serangan gigitan nyamuk. Terdapat beberapa jenis sediaan obat anti nyamuk yang dapat dibuat dari daun serai dan kulit jeruk, seperti spray anti. Penggunaan bahan insektisida kimia berbahaya seperti diethyltoluamide (DEET) dapat memberikan dampak buruk untuk kesehatan jika digunakan secara terus menerus. Oleh karena itu, penggunaan bahan alami dari tumbuhan seperti daun serai dan kulit jeruk dapat menjadi alternatif yang lebih aman dan efektif dalam mencegah penyakit DBD akibat nyamuk. Serai adalah salah satu sumber tanaman yang mengandung antibakterial. Serai atau Cymbopogon citratusadalah salah satu herbal yang paling umum digunakan dalam pengobatan tradisional karena sifatnya anti-inflamasi dan antioksidankarena mengandung kaya akan senyawa fenolik berupa flavonoid dan tannin(Garcia et al., 2015).

Tahap Praktik Dan Pelaksanaan 

ProgramPelaksanaan pelatihan pembuatan “PRMBUATAN SPRAY ANTI NYAMUK BERBAHAN DASAR KULIT JERUK DAN SERAI” dimulai dengan persiapan alat seperti saringan, blender, baskom, cutter,  pengaduk, tatakan dan bahan yang dibutuhkan berupa kulit jeruk yang sudah dibersikan, air putih, dan serai. (9/11/23) Setelah itu masyarakat mulai melakukan teknik pembuatan spray anti nyamuk berbahan almi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Menyiapkan alat dan bahan
  • Memotong kecil-kecil kulit jeruk dan serai  yang sudah dibersihkan menggunakan cutter.
  • Siapkan blender untuk menghaluskan  dan masukan kulit jeruk dan serai yang sudah dipotong secara bersamaan lalu masukan sedikit air.
  • Jika bahan-bahannya belum halus maka masukan lagi air  sedikit demi sedikit sampai semua tercampur.
  • Selanjutnya, masuk ketahap pemerasan dilakukan dengan menggunakan saringan sampai keluar sari-sarinya.
  • Masukan sedikit sarinya kedalam botol semprotan dan tambahkan  air 100 ml.
  • Jika sudah terisi penuh, tutup botol lalu kocok hingga sari dan airnya tercampur.
  • Produk siap digunakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline