Memasuki usia 20 tahun masa dimana usia peralihan dari remaja ke dewasa, sepertinya menjadi hal yang bahkan tidak semua orang siap dengan kenyataan yang datang di kehidupan mereka. Ada yang baru memulai pendidikan, ada yang menjadi harapan untuk keluarganya, bahkan ada juga yang sudah berpulang. Innalillahi..
Di tulisan aku kali ini, aku mau mengajak kalian untuk tetap bertahan. Meskipun kamu merasa bahwa dunia ini kadang tidak adil untukmu. Tenang saja, bukan cuma kamu yang merasakan masa quarter life Krisis ini. Karena apa? Karena usia ini adalah usia dimana puncak karir kalian dimulai.
Ada 5 cara versi aku untuk menyiasati berbagai cobaan yang datang pada usia 20 tahun ini. Semuanya aku rangkum dalam artikel yang sedang kamu baca ini
Kenali Dirimu
Betapa pentingnya untuk mengenal diri sendiri pada usia 20an ini. Ketika kamu dihadapkan oleh banyak kesempatan dan cobaan. Kamu akan lebih mudah saat kamu telah mengetahui siapa dirimu. Apakah dirimu mampu menjalankan dan mengetahui seluk beluk penyelesaian masalah itu?
Contohnya; ketika kamu ingin bekerja sebagai admin media sosial. Apakah kamu paham basicnya? Jika iya, kamu harus siap dengan segala hal yang baru pada dunia media sosial tersebut. Kamu harus siap dengan cara mencari tau apa yang belum bisa kamu kuasai dalam bidang itu. Poin plus nya, kamu akan menjadi seseorang yang berani mencoba hal baru. Seru bukan?!
Menyisihkan Pendapatan
Siapa sih orang di dunia ini yang tidak butuh uang? Aku yakin 100% semuanya membutuhkan uang dalam jumlah kecil maupun banyak, termasuk diri kamu. Usia 20-an pasti orang akan semakin tau arah kehidupan mereka mau kemana. Mau menikah, bekerja, atau bahkan hanya ingin bersenang-senang selamanya.
Dengan pendapatan yang kamu sisihkan, tentu saja uang itu akan membantumu di kemudian hari. Entah untuk sekedar memberikan kado untuk teman yang menikah, atau bahkan mendirikan usahamu sendiri. Jika kamu belum bekerja, cobalah untuk mengasah lebih jauh skill yang kamu miliki atau mencoba skill baru agar memperoleh pendapatan pertamamu.
Jangan Malu Bersosialisasi