Lihat ke Halaman Asli

Analisis Peran Pola Asuh Orang Tua dalam Aspek Perkembangan Spiritual Quotient Intelligence (SQ) Siswa Sekolah Dasar

Diperbarui: 27 Oktober 2023   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konsep Spritual Quotiont menurut Danah Zohar dan Ian Marshall yaitu kecerdasan untuk bisa menyesuaikan tingkah laku kehidupan manusia dalam keadaan berwawasan yang lebih luas dan tinggi, kecerdasan yang dapat menilai tindakan seseorang dalam kehidupan yang lebih berarti dari pada hal yang lainnya, maka dari itu kecerdasan spiritual menjadi sebab untuk menggali semua kemampuan manusia dan mengerti sepenuhnya sebagai mahluk yang bersepiritual tinggi maupun sebagai mahluk yang ada dimuka bumi ini. Manusia di bimbing untuk mempunyai sikap arif dan bijaksana dan itu lebih penting dari pada mempunyai IQ dan EQ (matwaya: 2020).

Menurut Khalil Khavari, menyatakan bahwa kecerdasan spiritual adalah kecekapan dalam dimensi non materi dan jiwa. Kecerdasan ini pula bisa memberikan kekuatan untuk merasa bahagia dalam keadaan apapun, dan bukan disebabkan oleh sesuatu. Adapun indikator orang yang kecerdasan spiritualnya berkembang dengan baik diantaranya yaitu bersikap fleksibel, tingkat kesadaran yang dimiliki tinggi, kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan, memiliki Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai, memiliki rasa tanggung jawab dan Keengganan untuk menyebabkan kerugian, Berkaitan dengan keimanan, berdoa kepada tuhan, memiliki kualitas sabar, memiliki empati yang kuat (Suparsaputra, 2013: 45).

Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan spiritual anak sekolah dasar adalah faktor pola asuh orang tua atau Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi setiap anak, tentunya dalam hal ini orang tua menjadi orang yang paling bertanggung jawab dalam menumbuh kembangkan kecerdasan beragama dan pengalaman agama dalam diri anak-anak secara nyata dan benar. Berdasarkan ketentuan Pasal 26 ayat (1) UU 35 Tahun 2014 "orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak, menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya, mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak, serta memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai budi pekerti pada anak".

Pada era sekarang ini banyak orang tua yang mementingkan karir dan sibuk dengan segala aktivitasnya, sehingga kasih sayang, perhatian, dorongan dan bimbingan spiritual pada anak sangat kurang untuk diperhatikan. Orang tua megabaikan tugasnya untuk mendidik spiritualitas pada jiwa anak, oleh karenanya proses perkembangan spiritual pada anak tidak berkembang. Tidak hanya itu. Orang tua yang lalai akan mendidik spiritual pada anaknya dapat mengakibatkan jiwa anak menjadi kosong akan spiritual, dan sangat mudah bagi anak terombang-ambing pada pergaulan yang salah dan bisa sampai merusak moral mereka.

Cara orang tua mengembangkan kecerdasan spiritual yang baik pada anak. Beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua dalam mengembangkan spiritual intelligence pada anak di antaranya: Jadilah "gembala spiritual" yang baik bagi anak, Bantulah anak untuk merumuskan misi hidupnya, Mengajarkan anak untuk membaca kitab suci dan menjelaskan maknanya bagi kehidupan, Keteladanan dari orang tua, cerita atau dongeng yang memiliki hikmah spiritual, ikut sertakan anak dalam kegiatan sosial mengunjungi orang yang terlihat kurang beruntung darinya akan membuat anak peka terhadap sesama sehingga mendorong anak untuk berbuat baik terhadap orang lain, diskusikan berbagai persoalan dengan perspektif ruhaniah, Bawa anak untuk menikmati keindahan alam. Cara-cara ini mampu mendorong dan menumbuhkan kecerdasan spiritual dalam diri anak (Damayanti: 2019). Perkembangan SQ anak khususnya pada usia Sekolah Dasar sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami pentingnya mendukung perkembangan nilai-nilai spiritual dan moral anak-anak mereka. Pendidikan karakter dan praktik spiritual positif di rumah dapat membantu meningkatkan SQ siswa.

Referensi:

Ulfi Fitri Damayanti, Solihin. 2019. Pengembangan Kecerdasan Spiritual Anak melalui Pembelajaran dengan Penerapan Nilai Agama, Kognitif, dan Sosial-Emosional: Studi Deskriptif Penelitian di Raudatul Athfal Al-Ihsan Cibiru Hilir. Syifa Al-Qulub 3, 2, hal 65-71

Matwaya, Arin M., Zahro, Ahmad. 2020. Konsep Spiritual Quotient Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall dalam Perspektif Pendidikan Islam. Attadrib: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Uhar Suparsaputra. 2013. Menjadi Guru Berkarakter. Bandung: IT Refika Aditama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline