Permasalahan sampah kini menjadi salah satu masalah lingkungan hidup yang masih menjadi perhatian dunia, khususnya negara Indonesia. Sampah adalah salah satu konsekuensi dari adanya pertumbuhan dan semakin beragamnya kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Kenaikan jumlah sampah yang terus meningkat dalam kehidupan masyarakat, terlebih lagi belum diimbangi pengelolaannya tentu menjadi masalah yang perlu diperhatikan. Pengelolaan sampah yang tidak dilakukan dengan benar dapat berdampak buruk dan merugikan masyarakat seperti kontaminasi, penyebaran penyakit, atau perubahan iklim. Oleh karena itu, setiap masyarakat harus bertanggung jawab dalam mengelola sampah yang telah dihasilkan agar dapat mencegah kerusakan lingkungan yang berkelanjutan.
Melalui kegiatan PKL MBKM SKM Penggerak pada lokus komunitas, Mahasiswa Universitas Negeri Semarang melakukan 11 tahapan pemecahan masalah dengan berkoordinasi bersama pihak desa dan masyarakat Desa Jembungan, Kabupaten Boyolali. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, diketahui bahwa belum optimalnya pengelolaan sampah menjadi prioritas masalah di desa tersebut. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah di sungai dan lahan kosong meskipun sudah diberi papan larangan. Selain itu, tidak adanya fasilitas seperti TPS 3R dan kurangnya anggaran dalam pengelolaan sampah juga menjadi faktor penyebabnya.
Menanggapi masalah tersebut, Mahasiswa PKL SKM Penggerak melakukan kegiatan edukasi pengelolaan sampah menggunakan media poster. Kegiatan edukasi dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2024, dengan diikuti oleh para ibu-ibu kader PKK RW 3 Desa Jembungan. Edukasi ini bertujuan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Poster Gerakan Peduli Sampah Kita atau Gempita merupakan media intervensi yang berisi mengenai informasi bersifat persuasif atau mengajak masyarakat untuk memanfaatkan dan mengelola sampah dengan baik dan benar agar menciptakan kelestarian lingkungan. Media poster ini efektif dalam menyampaikan informasi karena bersifat permanen atau dapat dibaca berkali-kali dan disimpan. Selain itu, dalam penyebaran informasi dapat langsung menjangkau banyak orang dengan menghemat biaya, tenaga, dan waktu serta dapat ditempatkan pada tempat-tempat strategis seperti kantor desa.
Kegiatan intervensi ini tentunya disambut baik dan mendapat dukungan dari seluruh pihak desa. Dengan melibatkan kader PKK, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam mengurangi timbulan sampah di Desa Jembungan. Dengan demikian, derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat seiring dengan kebersihan lingkungan yang juga terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H