Daun salam merupakan salah satu tanaman yang cukup terkenal dan sering digunakan sebagai obat alternatif yang sehat, salah satunya untuk menurunkan kadar asam urat. Sesuai yang di ungkapkan oleh Heriana (2015), khasiat yang terkandung dalam daun salam memiliki senyawa yang beragam, seperti minyak atsiri, tanin dan flavonoid yang banyak terdapat pada daun salam. Kandungan daun salam dapat menurunkan kadar asam urat dengan cara menghambat kerja xanthine oxidase, sehingga menghambat pembentukan asam urat.
Sedangkan asam urat sendiri adalah penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat pada tubuh secara berlebih, baik dampak produksi yang semakin tinggi, pembuangannya melalui ginjal yang menurun atau dampak peningkatan asupan kuliner tinggi purin. Asam urat ini ditandai dengan agresi berulang menurut artritis (peradangan sendi) yang akut, kadang disertai pembentukan kristal natrium urat besar yang dinamakan tophus, deformitas atau (kerusakan sendi) secara kronis, dan cedera pada ginjal (Simamora, R. H., & Saragih, E., 2019)
Cara penggunaan daun salam sebagai penurun kadar asam urat hanya cukup dengan meminum air rebusan daun salam tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dalam jurnal IJNHS (International Journal of Nursing and Health Services) yang dilakukan oleh Nadia Sari, Tri Johan A.Y, dan Diyah Fatmasari menunjukkan bahwa setiap pasien memiliki perbandingan kadar asam urat sebelum dan sesudah minum air rebusan daun salam.
Penulis : Putri Arum Sari
Referensi :
DAUN, P. P. A. R., & URAT, S. T. P. A. Peqguruang: Conference Series.
Simamora, R. H., & Saragih, E. (2019). Penyuluhan kesehatan masyarakat: Penatalaksanaan perawatan penderita asam urat menggunakan media audiovisual. JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat), 6(1), 24-31.
Sari, N., Yuswanto, T. J. A., & Fatmasari, D. (2020). Complementary Nursing Intervention of Acupressure and Bay Leaf Extract (Syzygium polyanthum) on Reducing Pain among Patients with Arthritis Gout. International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) (Vol. 3, No. 6, pp. 700-708).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H