Suhu udara di Yogyakarta mencapai 340C di siang hari. Suhu yang cukup panas tersebut membuatku membutuhkan kesegaran yang mengobati. Tidak hanya yang dapat mengobati, sepertinya kuliner yang unik menjadi tepat untuk dinikmati.
Pilihanku jatuh kepada Rujak Es Krim Pak Nardi. Rujak es krim tersebut cukup legendaris karena sudah ada di Yogyakarta semenjak 42 tahun yang lalu. Selain itu, rujak es krim tersebut merupakan rujak es krim pertama di Yogyakarta. Dari hanya memakai gerobak dorong, kini Rujak Es Krim Pak Nardi sudah menetap di Jl. Harjowinatan, Purwokinanti, Pakualaman, Kota Yogyakarta.
Motorku segera melaju kesana melewati jalanan-jalanan kecil di Pakualaman. Sesampainya disana, satu porsi rujak es krim segera kupesan. Tak perlu menunggu lama, rujak dengan es krim berwarna merah muda di atasnya sudah disajikan di meja. Tidak sabar lidah ini untuk segera menyantapnya.
Aku memulai dengan memakan rujak di bawah es krim. Ketika kumasukkan ke mulut rasanya seperti rujak pada umumnya. Penuh dengan berbagai macam buah seperti manga, nanas, jambu, timun, dan lain-lain yang ddiiris tipis sehingga menghasilkan rasa yang segar.
Kesegaran berbagai macam buah manis dan asam tercampur dengan sambal rujak yang manis karena gula jawa, asam karena asam jawa, serta sedikit pedas karena cabai.
Perpaduan tersebut cukup menggoyang lidah saat dimasukkan ke mulut. Untuk pecinta pedas, disana juga disediakan tambahan sambal yang bebas diambil. Berhubung aku tidak suka pedas, maka aku tidak perlu menambahkan sambal lagi.
Setelah merasakan rujak, aku merasakan es krim yang disajikan di atasnya. Uniknya, es krim tersebut dibuat secara tradisional seperti es dung-dung, tetapi aku tidak tau pasti bahan-bahannya.
Karena warnanya merah muda, kupikir es krim tersebut memiliki rasa strawberry seperti es krim pada umumnya, tetapi ternyata tidak terlalu terasa rasa strawberrynya. Rasanya tidak terlalu manis, tetapi lebih ke gurih. Selain itu, es krim tersebut memiliki tekstur yang lembut.
Perpaduan rujak dan es krim menjadi menarik untuk dirasakan. Selanjutnya, aku merasakan campuran dari rujak dan es krim tersebut. Saat masuk di mulutku aku cukup kaget dengan rasanya.
Rasa rujak dan es krim yang saat dimakan satu-satu rasanya hampir biasa saja, ketika dimakan bersama rasanya menjadi kaya. Rasa manis, gurih, asam, pedas, menjadi satu dalam mulutku.
Kukira, rasanya akan aneh ketika semua rasa menjadi satu, tetapi rujak es krim ini berhasil membawakan rasa yang berbeda dan memberikan kesegaran yang unik karena tidak ada rasa yang menonjol. Semua bahan yang ada seperti saling melengkapi satu sama lain.