Lihat ke Halaman Asli

Lalaa

Penulis kecil

Benci Jadi Cinta (Bagian 4)

Diperbarui: 20 Juli 2024   08:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Saat pintu terbuka nampak seorang pria tinggi dengan wajah pucat, bibirnya kering, matanya sayu berdiri dengan lemas, seketika matanya membulat saat melihat ada gadis disana dan gadis itu adalah orang yang ia cintai. Seketika senyum lebar tercipta dibibir pucat dan kering itu "Nala" sapa pria itu.

Sedangkan teman kelas Dito yang berada di sana pun hanya bisa membuang nafasnya kasar "yee yang di depan nya siapa yang disapa siapa bangke, nyet gimana kabar lu, udah mendingan belum?" tanya teman kelas Dito 

"apaan sih lu, masih agak lemes sih tapi abis liat Nala jadi agak mendingan" ujar Dito menggoda gadis itu "monyet lu, ini tadi Nala nyariin lu di kelas, lu kan sakit jadi gk masuk, abistu Nala minta tolong buat anterin kesini" ujar teman kelas Dito "emang bener La kamu nyariin aku di kelas?" tanya Dito pada gadis itu seakan-akan tak percaya apa yang di katakan temannya gadis itu hanya menganggukkan kepalanya, senyum lebar kembali tercetak di wajah Dito.

"nyet keknya gue gak bisa lama lama deh, gue soalnya mau ada acara keluarga bentar lagi, gue kesini cuma buat anterin Nala dan liat kondisi lu doang, gue balik duluan ya, La entar pulang nya suruh anterin Dito aja ya, kalo gak naik taxi atau ojek, gue mau balik dulu" ujar teman kelas Dito "ntar kalo Dito apa apain lu telfon aja polisi" ujar teman kelas Dito bergurau "iya kak makasih dah anterin Nala, hati hati di jalan" jawab Nala "thanks nyet" imbuh Dito

Sepeninggalnya teman Dito.

"Ayo masuk La, tenang aja gak akan aku apa apain kok" gurau Dito menggandeng tangan gadis itu untuk masuk kedalam rumahnya, rumah itu nampak sangat sepi namun bersih dan rapi."Kak Dito sakit apa?" ketika mendengar nada bicara Nala yang tak sedingin biasanya, senyum Dito semakin mengembang ."Rindu sama Nala ahahahah" canda Dito

 "ihh serius kak, aku tuh khawatir sama kak Dito" tanpa sadar gadis itu mengucap kata khawatir,"Nala khawatir sama aku? gak perlu khawatir aku gapapa kok cuma gak enak badan dikit aja" jawab Dito"udah minum obat kak? udah makan belum? Tanya gadis itu,"emm belum tadi gak sempat masak hehe" ujar pria itu "Dapur sebelah mana kak?" tanya gadis itu, ia berniat untuk membuatkan makanan untuk pria itu.

 "kak Dito mau makan apa?" tanya gadis itu "serius nih Nala mau masakin aku?" tanya Dito tak percaya Nala melakukan hal semacam ini " ya serius lah kak masa bohong, aku masakin bubur aja ya? biar cepet sembuh" tawar Nala "apa aja La, apapun masakan kamu aku makan"

 Dito sepertinya sangat senang akan kehadiran gadis itu, sungguh hal yang tak pernah pria itu duga, ia membaringkan tubuhnya di atas sofa dengan bantalan paha gadis itu, nyaman sekali berada di dekat gadis itu seperti ini, apalagi saat ini sikapnya sudah tak sedingin biasanya.

Gadis itu menatap wajah tampan dan tenang yang sedang tertidur di pahanya, ia jadi merasa bersalah pernah mengacuhkan orang setulus ini.

      

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline