Charles william morris merupakan seorang yang sangat berpengaruh dalam perkembangan semiotika atau teori tanda dan filsafat bahasa. Beliau merupakan seorang filsuf Amerika. Charles william morris lahir 13 Mei 1901 dan meninggal 15 Januari 1979. Charles william morris menempuh Pendidikan tinggi di university of chiago, beliau awalnya mempelajari matematika kemudian beliau beralih ke filsafat. Pada tahun 1927 beliau mendapat gelar Ph.D, disertasi yang beliau bahas mengenai isu-isu logika dan bahasa.
Kontribusi pada Semiotika dan Linguistik Charles William Morris adalah salah satu pionir dalam memperkenalkan semiotika sebagai disiplin ilmu yang berbeda dan terorganisir dengan baik. Kontribusinya terhadap perkembangan teori semiotika sangat besar, dan ia menganggap semiotika adalah cabang ilmu pengetahuan yang mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk bahasa, komunikasi, dan perilaku sosial.
Karir Akademik Morris menghabiskan sebagian besar karir akademisnya di Universitas Chicago, tempat dia mengajar filsafat dan linguistik. Ia juga bergabung dengan komunitas filsafat pragmatis dan berkolaborasi dengan banyak pemikir dalam tradisi ini. Pada tahun 1930-an, ia ikut mendirikan Journal of Symbolic Logic dan berupaya mengembangkan teori linguistik dan komunikasi.
Pemikiran dan Warisan Morris memandang semiotika sebagai ilmu yang menitikberatkan pada simbol dan fungsinya dalam komunikasi serta pengaruhnya terhadap perilaku dan interaksi sosial. Salah satu prestasinya adalah memberikan semiotika struktur yang lebih formal dan metodologis, menjadikannya disiplin yang lebih akademis dan interdisipliner. Selain itu, ia adalah salah satu pendiri pemikiran semiotika, yang menggabungkan semiotika dan pragmatisme serta mengintegrasikan ilmu sosial, linguistik, psikologi, dan filsafat. Pendekatan ini membuka jalan bagi pengembangan lebih lanjut berbagai bidang akademik, seperti teori komunikasi, analisis budaya, dan kritik sastra.
Karya Besar Karya besar Charles William Morris meliputi: ``Fundamentals of Semiotics'' (1938) ``Karya Semiotika'' (1971) ``Perspektif Pragmatis'' (1964) Karya - Penelitian ini tidak hanya berkontribusi pada teori semiotika, tetapi juga mengeksplorasi hubungan antara makna dan perilaku manusia serta mempengaruhi perkembangan ilmu sosial dan komunikasi.
Morris sangat dipengaruhi oleh Charles Sanders Peirce, namun ia juga mengembangkan teorinya sendiri dengan perspektif praktis.Dalam karyanya yang paling terkenal, Fundamentals of Semiotic Theory (1938), Morris menguraikan pembagian semiotika menjadi tiga bidang yang saling terkait: Sintaks: (tidak terkait dengan makna atau efek) ) berfokus pada hubungan formal antara simbol-simbol itu sendiri.
Semantik: Mempertimbangkan hubungan antara karakter dan objek yang diwakilinya.
Pragmatik: Mengkaji hubungan antara simbol, pengguna simbol, dan dampak atau akibat penggunaan simbol-simbol tersebut dalam konteks komunikatif.
Morris juga menekankan pentingnya pragmatisme dalam memahami makna, dengan fokus pada penggunaan simbol dalam kehidupan sosial dan komunikasi manusia.
Meskipun namanya tidak selalu disebutkan di luar komunitas semiotika akademis, pengaruhnya terhadap studi komunikasi dan semiotika sangat besar. Teori dan konsepnya terus digunakan dan dikembangkan di berbagai bidang, mulai dari analisis media dan budaya hingga teori linguistik dan filsafat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H