Lihat ke Halaman Asli

Putri Apriani

Mahasiswa Magister Psikologi Profesi

Stres Sebabkan Impulsive Buying? Kok Bisa?

Diperbarui: 19 Desember 2022   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Bagi anda yang memiliki hobi berbelanja, taukah artinya impulsive buying? Jangan-jangan kalian salah satunya nih? Kalian tau nggak sih kalau ternyata stress dapat beresiko buruk menyebabkan kita menjadi impulsive buying lho. Yuk simak, temukan alasan dan pembahasan lengkapnya di bawah ini!

Apasih Impulsive Buying itu?

Belanja merupakan sebuah kegiatan menyenangkan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sehari-hari. Hari gini, siapa sih yang nggak suka belanja? Akan tetapi, saat ini marak sekali individu melakukan kegiatan berbelanja tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saja, melainkan untuk menunjang gaya hidup atau yang biasa kita sebut dengan lifestyle. Selain itukegiatan berbelanja yang biasa kita lakukan biasanya hanya untuk memenuhi keinginan kita saja. Hm.. Siapa nih kayak gini? 

Keinginan yang muncul dari dalam diri seseorang untuk membeli barang-barang tanpa perencanaan sebelumnya dan terjadi secara tiba-tiba biasa disebut dengan impulsive buying. Ada beberapa alasan seseorang melakukan impulsive buying, salah satunya karena mendapatkan kesenangan tersendiri ketika berbelanja. Kebanyakan individu melakukan impulsive buying sebagai upaya untuk mendapatkan suasana hati yang menyenangkan, memperbaiki mood, mendapatkan ketenangan, kenyamanan atau bahkan sebagai upaya untuk mengurangi stres yang dirasakan.

Apa hubungan Stres dengan Impulsive buying?

Stres merupakan tekanan yang dirasakan oleh setiap individu ketika ia dihadapkan pada situasi atau peristiwa tidak menyenangkan dan melebihi kapasitas kemampuan individu tersebut. Stres berkaitan dengan peraaan negatif seperti marah, sedih, kecewa dan hal tesebut menjadi faktor pendorong seseorang melakukan impulsive buying. Ketika seseorang merasakan stres secara otomatis ia ingin keluar dari kondisi tidak menyenangkan tersebut. Banyak orang menganggap bahwa berbelanja dapat meredakan tingkat stres yang dialami oleh seseorang. 

Sehingga, tak jarang seseorang melakukan impulsive buying karena hal tesebut merupakan perilaku coping yang dimiliki oleh individu untuk mengurangi stress yang dirasakan. Impulsive buying dirasa dapat memberikan emosi positif kepada seseorang dan untuk memperbaiki suasana hatinya. Selain stres yang menyebabkan seorang individu mengalami impulsive buying, kurangnya kontrol diri juga dapat mempengaruhi individu berbelanja secara tiba-tiba tanpa melalui perencanaan sebelumnya, maka individu tersebut dengan cepat memutuskan tanpa memikirkan risikonya (Neal & Carey, 2005). Nah, sampai sini kita tahu ya apasih kaitan antara stres dengan impulsive buying itu sendiri.

Tips Mencegah Impulsive Buying

  • Mencari strategi coping yang lebih bermanfaat daripada berbelanja, kita dapat melakukan aktivitas berolahraga, meditasi, yoga, memasak, menonton film, menulis cerita, dan beristirahat yang cukup.
  • Membuat to do list untuk memperbaiki keadaan.
  • Jangan tergesa-gesa memutuskan untuk membeli ketika dalam keadaan emosi yang tidak stabil.
  • Membuat skala prioritas dan pertimbangkan fungsi barang sebelum membelinya.
  • Hindari belanja untuk mengurangi stres yang dirasakan.
  • Melakukan kontrol diri

Setelah mengetahui tentang stres ternyata dapat menyebabkan impulsive buying, semoga kita dapat mempertimbangkan lagi tindakan kita sebelum berbelanja agar kondisi keuangan kita tetap stabil dan kita dapat menginvestasikan uang kita dengan bijak. Jangan sampai impulsive buying yang dilakukan untuk mengurangi stres yang dirasakan malah berpotensi menambah stres yang dirasakan. Semoga bermanfaat!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline