Lihat ke Halaman Asli

Putri annasa

Mahasiswa

Meningkatkan Kognitif pada Anak Usia Dini Menggunakan Metode Permainan

Diperbarui: 23 Juni 2024   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Pendidikan anak usia dini mencakup semua kegiatan dan upaya yang dilakukan orang tua dan pendidik dalam rangka menyediakan, memelihara, dan mendidik anak-anak. 

Dengan menumbuhkan suasana dan pengaturan di mana anak-anak dapat menyelidiki situasi yang menawarkan kesempatan bagi mereka untuk menyadari dan memahami pelajaran yang mereka pelajari dari lingkungan mereka melalui pengamatan, peniruan, dan eksperimen berulang dan memanfaatkan semua kecerdasan dan potensi anak. 

Tujuan pendidikan anak usia dini adalah untuk memaksimalkan perkembangan setiap anak dengan mendorong semua aspek pertumbuhan mereka. Nilai-nilai moral dan agama, perkembangan sosial dan emosional, perkembangan bahasa, perkembangan kognitif, perkembangan fisik dan motorik, dan perkembangan artistik (Ahmad susanto, 2014)

Anak-anak memiliki potensi untuk perkembangan kognitif, yang pada dasarnya ditentukan pada saat pembuahan dan dipengaruhi oleh genetika atau faktor keturunan. Namun, dapat berkembang atau tidaknya potensi kognitif ini juga tergantung pada faktor lingkungan dan kematangan, kesempatan yang diberikan untuk dapat menentukan batas maksimal perkembangan pada tingkat kecerdasan. (Hasnida, 2014:45).

Anak usia dini adalah waktu yang sangat potensial untuk mengembangkan berbagai potensi, sehingga sangat masuk akal bagi anak-anak untuk mendapatkan stimulasi pendidikan selama periode ini. Semua aspek pertumbuhan anak, termasuk elemen moral dan agama, fisik dan motorik, linguistik, dan kognitif, harus dirangsang oleh pendidikan.

Di antara hal-hal yang dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan kognitif mereka adalah menggunakan sumber daya pendidikan dan media permainan. Pendidikan anak usia dini melibatkan membiarkan anak-anak menggunakan semua indera mereka saat mereka bermain. Anak-anak dapat terinspirasi untuk berpikir, menjadi kreatif, dan mengalami sensasi menghasilkan ide-ide baru dalam melalui permainan. Anak-anak juga dapat diberi kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui permainan.

Menurut para ahli tentang permainan edukatif

 Menurut Khobir (2009) permainan edukatif yaitu suatu kegiatan yang menyenangkan dan memberikan cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik. Permainan edukatif memiliki sifat-sifat seperti bongkar pasang, mengelompokkan,memadukan, mencari pasangan yang sesuai, merangkai, membantuk, menyusun dan lain sebagainya. Tetapi setiap permainan yang diterapkan di sekolah harus melihat media, tempat, kecocokan dan tingkat kesulitan dari permainan itu sendiri.

Menurut Indrijati (2017:66) sebelum permainan untuk anak, ada beberapa kriteria yang perlu dipenuhi ketika akan membeli game agar bermanfaat dan bersifat mendidik bagi anak yaitu:

  • Dapat mendorong aktivitas fisik untuk meningkatkan kesehatan
  • Aman dalam hal kesehatan fisik dan umum
  • Dapat mendukung eksperimen dan eksplorasi anak anak
  • Dapat dibongkar pasang
  • Dapat menginsiprasi anak anak untuk meniru sikap dan tindakan yang baik orang dewasa. 

Menurut Indrijati (2017: 66), permainan tradisional berperan penting dalam perkembangan anak sekaligus pelestarian cagar budaya. Mereka juga memperkenalkan anak-anak ke permainan tradisional daerah dan menawarkan beragam pilihan permainan.

Permainan permainan yang menambah kognitif pada anak

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline