Lihat ke Halaman Asli

Perlu Terobosan Atasi Krisis Kedelai

Diperbarui: 2 Februari 2023   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Cirebon- Kenaikan harga kedelai dalam beberapa minggu terakhir ini, membuat pedagang tempe kecil merasakan akibatnya. Dalam sepekan terakhir Indonesia mengalami krisis kedelai. 

Krisis kedelai ini ditandai dengan peningkatan harga yang signifikan dari  7.000-9.000 menjadi 11.300 di Jawa dan sampai 12.500 rupiah per kilogram di luar Jawa. Kenaikan harga 30-40 persen tersebut tentu sangat memberatkan konsumen kedelai yang sebagian besar merupakan UMKM perajin tahu dan tempe.

Bahkan di beberapa daerah perajin mogok produksi karena tingginya harga kedelai. Sebagian perajin menyiasati dengan mengurangi ukuran dan terpaksa menaikan harga tempe dan tahu. 

Imbas lainnya yaitu kenaikan harga tempe dan tahu serta produk olahannya seperti gorengan dan keripik. Akibatnya, pengeluaran rumah tangga juga meningkat.

Di Waruroyom, Cirebon-Jawa Barat, beberapa pedagang mengeluhkan turunnya angka penjualan.

Dikutip Senin, 16 Januari 2023

Saya bertanya : "Berapa keuntungan perhari nya bu, dan bisa kejual berapa?"

Menurut Ibu Yunasih salah satu pedangan tempe, mengungkapkan jika selama harga tempe naik penjualannya pun menurun "Sebelumnya sih bisa kejual 100 kotak tempe perhari, sekarang kejual 60 kotak tempe per hari aja udah bagus"

Saya juga bertanya : "apa pendapatan relatif sama seperti sebelum kenaikan kedelai dan bagaimana keadaan penjualan di pasar saat ini?"

Menurut Ibu Keni salah seorang pedagang tempe di Pasar Palimaman-Kabupaten Cirebon, juga mengeluhkan hal yang sama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline