Lihat ke Halaman Asli

Mengatasi Alergi Kulit Pada Anak dan Balita

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Untuk mengetahui penyebab alergi para ibu memang harus mencari tahu pemicunya. Coba kita ingat kemerahan pada kulit bayi timbul setelah dia kontak dengan sesuatukah? Misalnya kontak dengan bulu binatang piaran atau makanan yang mengandung protein hewani. Jika kamu sudah mengetahui penyebabnya akan lebih mudah untuk menghindari penyebab alergi pada bayi.
Tiba-tiba timbul kemerahan dan gatal pada kulit bayi bisa jadi karena alergi makanan,  debu, perubahan cuaca, bulu dan serangga. Biasanya reaksi kulit karena alergi akan langsung menimbulkan kemerahan di seluruh tubuh secara tiba-tiba.
Untuk mengobatinya para ibu harus konsultasi ke dokter spesialis kulit. Usahakan agar bayi tidak menggaruk tubuh yang kemerahan.  Kenakan pakaian yang longgar dan berbahan katun agar bayi tetap merasa nyaman. Kulit bayi cenderung lebih sensitif dibandingkan dengan kulit orang dewasa. Sehingga kulit bayi sangat peka dengan berbagai perubahan lingkungan. Dengan begitu sangat rentan dengan berbagai faktor yang mengakibatkan alergi bayi yang disebut dengan allergen. Saat bayi berusia 6 minggu kulit bayi mudah mengalami iritasi kulit, popok dan baju yang dikenakan serta karena gigitan serangga.
Bagaimana cara mengatasi alergi pada kulit bayi yang tepat ?
Biasanya orang tua mengatasi serangan penyakit alergi kulit ini hanya dengan menaburkan bedak bayi. Padahal cara ini tidak dianjurkan, karena sebisa mungkin tidak menangani keluhan ini dengan obat oral, bedak, salep dan beragam obat-obatan kimia lainnya. Biasanya orang tua mengatasi serangan penyakit kulit ini hanya dengan menaburkan bedak bayi. Padahal cara ini tidak dianjurkan, karena sebisa mungkin tidak menangani keluhan ini dengan obat oral, bedak, salep dan beragam obat-obatan kimia lainnya.
Penanganan alergi pada anak memang harus dilakukan secara benar dan berkesinambungan. “Pemberian obat terus-menerus bukanlah jalan terbaik. Yang paling ideal adalah menghindari pencetus yang bisa menimbulkan keluhan alergi tersebut,”
Secara teoritis, alergi memang tak bisa dihilangkan, tetapi dapat dijarangkan frekuensi kekambuhannya serta dikurangi beratnya keluhan. Dengan pertambahan usia anak, di usia 6-7 tahun, pencetus alergi makanan biasanya akan semakin berkurang atau hilang. “Namun, yang sering terjadi, orangtua justru terus memberikan makanan pencetus alergi pada anak, dengan tujuan agar anak kebal dan tidak lagi alergi. Ini tidak benar dan tidak akan mengurangi gejala alergi, tetapi malah memperberat.
Itulah beberapa hal yang bisa Ibu lakukan untuk mengatasi dan mengobati alergi pada balita Anda. Semoga Artikel sederhana ini bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline