MINGGU, 11 DESEMBER 2011
Oleh: Putri Ananda A
Minggu, 11 desember 2011, aku mulai tergesah-gesah mencari jaket putih yang memang selalu ku kenakan. Mondar-mandir seperti orang yang terlihat memang sangat gelisah. Mood ku berubah menjadi seseorang yang sangat malas dan tak bergairah melakukan sesuatu hal. Aku mulai berlarian tak karuan menghampiri teman ku KASNA yang mengajakku menemaninya pergi mengikuti latihan Volley rutin setiap sore, termasuk hari ini di sekolah SMAN 09 MAKASSAR itu.
Apa yang membuat aku menjadi orang yang sangat bodoh dan ceroboh melakukan sesuatu, berfikir dan yang teringat hanya dia ‘ALIM’, pacar ku saat ini. Orang yang sangat ku sayang, dan tidak ada alasan untuk tidak menyayangi pria itu. Tapi dia juga yang membuat aku sangat-sangat gelisah mengingatnya. Tidak tau kenapa ini hal yang sangat tidak biasa dan membuat aku sangat gelisah dan berubah sesaat menjadi orang yang sangat ceroboh dan seperti orang yang di buat bodoh. Tadi memang aku mencoba mencari kabar dari dia tapi tidak melalui aku sendiri. Seperti kata orang-orang kita bisa tau tentang pacar kita kalo kita mencoba menjadi orang lain, kata kasarnya “ngerjain pacar”. Aku mulai ikut dengan metode itu. Penasaran kenapa dia harus selalu menyalahkan ku setiap kata yang niat ku baik. Aku bosan dan lelah dengan sikapnya, jadi terpaksa aku melakukan hal bodoh itu. Memakai nomor temanku dan berpura-pura sebagai MILA.
Sore itu membuat awan mulai mendung dan tidak ada cahaya yang kulihat sedikit pun, sangat gelap dingin. Aku duduk di salah satu bawah pohon itu, angin mulai menerpa wajah ku lembut, membuat rambut ku mulai tergerai indah seperti pada iklan sampo di TV. Angin mulai membawa daun-daun kering dari pohon itu yang sudah mulai berjatuhan, dan berterbangan satu persatu yang mulai menyambarku sangat halus. Tangan ku yang memegang tiga HP sekaligus membuat aku kesusahan menepis angin dan daun kering itu. Dan tak terasa ternyata HP Kasna yang kupakai ngerjain Alim, berdering bernada music panggilan masuk, dan yang terlihat di layar HP itu nomor baru yang nomor HP-nya sangat tidak asing lagi. Dan yaa benar itu nomor adik Alim, dan sangat tidak mungkin kalau adiknya yang menghubungi nomor ini. Aku mulai gelisah, tangan ku mulai berudah warna menjadi putih pucat lalu bergetar dan suasananya menjadi sangat lebih dingin dari yang tadi, gelapnya pun menjadi sangat mengikuti hati ku, difikiran ku menjadi sangat ingin mengamuk, dan hati ku menjadi sangat melemah. Mataku mulai berkaca dan membuat danau kecil pada kelopaknya, mungkin saat ini dunia tau tentang yang aku rasakan, dan dunia sangat lebih peduli dengan hatiku. Aku berbalik badan dari sekumpulan orang yang sibuk dengan kegiatan masing-masing, mulai mengusap mataku dan mencoba menstabilkan tubuhku agar tidak bergetar lagi. Dan itu sangat membuat aku gelisah dan menjadi orang yang sangat-sangat bodoh dengan kegiatan ku yang sangat tidak jelas. Yang ku fikir saat itu hanya, “Kenapa dia lebih mementingkan orang yang sangat tidak jelas itu di banding aku yang merelakan memory otak dan hatiku untuk di penuhi dengan dirinya.!” Sedikit demi sedikit aku mulai menstabilkan diri dengan getaran tubuhku yang membuat aku menjadi melemah, dan sangat lemah. Aku takut kalau harus menerima, “Dia tidak mengingatku!”. Dan aku sangat takut mengetahui apa yang dia fikirkan hingga aku di buat menjadi sangat tidak berguna seperti saat ini. Dan sekarang ketakutan ku itu menjadi sangat membara saat tau kalau dia sudah sangat mulai mencoba dekat dengan orang tidak penting itu. Padahal tadinya dia sudah janji tidak akan mengurus itu lagi, tapi buktinya dia malah terlihat sangat ingin tau tentang orang itu, orang yang sebenarnya tidak ada, orang yang sebenarnya pacarnya sendiri. Dan kata orang memang benar, itu hal yang sangat tepat untuk mengetahui tentang sikap dan sifat dari pacar kita itu, walau harus menerima akibatnya, mengetahui pahitnya CINTA itu pada masa muda ini, masa yang masih labil dengan umur ku yang maisih 15 tahun. Aku harus relakan air mataku jatuh dengan sia-sia mencintai dan mempercayai orang yang salah dan sangat tidak setia seperti mereka yang mempermainkan hati wanita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H